TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria sehat bisa mengeluarkan jutaan sperma dalam satu kali ejakulasi. Dari jutaan sperma itu, pada akhirnya hanya ada satu yang berhasil untuk membuahi sel telur. Artinya, salah satu ciri-ciri sperma yang baik adalah yang 'kuat' untuk bisa sampai ke sel telur.
Sperma yang baik sangat berkaitan dengan kesuburan pria. Biasanya ketika seorang pria mengalami masalah dengan kesuburan, dokter akan memeriksa bagaimana kualitas spermanya terlebih dahulu. Bagi orang yang berusaha memiliki keturunan, tentu penting untuk menjaga kesehatan sperma. Beberapa ciri-ciri sperma yang baik di antaranya:
1. Jumlah sperma Normalnya, jumlah sperma dalam tiap mililiter air mani adalah 15 juta hingga 200 juta. Apabila jumlah sperma kurang dari 15 juta atau kurang dari 39 juta di tiap kali ejakulasi, artinya jumlah sperma termasuk rendah (oligospermia).
Sebaliknya, jumlah sperma di atas 200 juta per mililiter air mani dianggap tinggi. Untuk menghitung jumlah sperma, akan dilakukan analisis air mani yang dilakukan oleh dokter atau ahlinya.
2. Gerakan sperma Penting sekali memastikan gerakan sperma bisa maksimal untuk bisa membuahi sel telur. Perjalanan sperma untuk sampai ke sel telur haruslah berenang melewati serviks, rahim, dan tuba falopi. Pada pria normal, ciri-ciri sperma yang baik adalah 32-75 persen dari seluruh spermanya memiliki motilitas yang optimal.
3. Struktur sperma Ciri-ciri sperma yang baik adalah memiliki kepala berbentuk oval dan ekor panjang sehingga bisa bergerak dengan optimal. Semakin normal struktur atau bentuk sperma, semakin besar kemungkinan seorang pria membuahi sel telur.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.