Kurang Tidur pada Anak, Bisa Akibatkan Masalah Kesehatan Mental

Kamis, 6 Februari 2020 20:35 WIB

Ilustrasi empeng / anak tidur. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Bila jam tidur kurang, jangan diam saja. Sebab, para peneliti dari University of Warwick, Inggris, menemukan bahwa depresi, kegelisahan, perilaku impulsif, dan kinerja kognitif yang buruk pada anak-anak dipengaruhi oleh jumlah jam tidur. Hasil penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry, pekan ini. Judulnya, “Sleep duration, brain structure, and psychiatric and cognitive problems in children”.

Ilustrasi anak tidur (pixabay.com)

Tidur merupakan proses penting bagi makhluk hidup. Saat terlelap, tubuh bekerja memperbaiki diri, sementara otak bekerja menggabungkan ingatan dan memproses informasi.
Untuk usia belia, tidur adalah proses aktif yang mendukung reorganisasi sirkuit otak. Ini membuat tidur sangat penting bagi anak-anak, yang otaknya berkembang dan mengatur ulang dengan cepat.

Nah, saat jam tidur berkurang, tentu itu menjadi masalah. Itu juga yang ditemukan para peneliti. Untuk mengetahui hubungan antara durasi tidur dan struktur otak, mereka melakukan penelitian terhadap 11 ribu anak berusia 9-11 tahun. Data yang diperoleh dari Perkembangan Otak Remaja Dewasa itu ditelaah oleh peneliti Profesor Jianfeng Feng, Profesor Edmund Rolls, Dr Wei Cheng, serta rekan dari University of Warwick Department of Computer Science dan Fudan University.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan studi asosiasi, bukan studi kausal. Mereka mencari hubungan depresi, kecemasan, perilaku impulsif, dan kinerja kognitif yang buruk pada anak-anak dengan durasi tidur yang lebih pendek. Masalah depresi ini juga dikaitkan dengan durasi tidur pendek pada satu tahun kemudian.

Hasil dari penelitian yang menggunakan pendekatan analisis data besar itu cukup mencemaskan. Mereka yang memiliki kurang tidur, atau yang jam tidurnya lebih pendek, berkaitan dengan volume otak yang lebih rendah dari area otak yang terdiri atas korteks orbitofrontal, korteks prefrontal dan temporal, precuneus, dan supramarginal gyrus.

Ilustrasi anak tidur. Shutterstock

Advertising
Advertising

Tentu ini menjadi perhatian Profesor Jianfeng Feng dari Departemen Ilmu Komputer University of Warwick. Menurut dia, jumlah tidur yang disarankan untuk anak-anak usia 6 hingga 12 tahun adalah 9-12 jam tiap harinya. Namun, yang terjadi, jumlah jam tidur mereka kurang dari durasi ideal. "Gangguan tidur sering terjadi pada anak-anak dan remaja di seluruh dunia karena meningkatnya permintaan waktu sekolah, kegiatan olahraga, dan sosial," kata Feng. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa sekitar 60 persen remaja di Amerika Serikat memiliki jam tidur kurang dari delapan jam. Itu terjadi pada hari-hari mereka bersekolah.

Adapun studi kali ini menunjukkan hasil bahwa mereka yang memiliki waktu tidur yang kurang dari tujuh jam memiliki masalah perilaku yang lebih tinggi, yakni mencapai 53 persen. Pun dalam skor kognitif. Mereka yang kurang waktu tidur, kemampuan kognitifnya lebih rendah (7,8 persen) dibanding mereka yang punya cukup waktu tidur.
Profesor Edmund Rolls dari Departemen Ilmu Komputer University of Warwick mengatakan ini adalah asosiasi penting yang telah diidentifikasi antara durasi tidur pada anak-anak, struktur otak, dan ukuran kesehatan mental serta kognitif.

KORAN TEMPO

Berita terkait

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

7 jam lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

20 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya