Kebersihan Tubuh, Kunci Menangkal Penularan Virus Corona

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 8 Februari 2020 14:30 WIB

Pasangan pengantin mengenakan masker untuk berlindung dari wabah Virus Corona saat menghadiri upacara pernikahan massal Gereja Unifikasi di Cheongshim Peace World Center di Gapyeong, Korea Selatan, 7 Februari 2020. REUTERS/Heo Ran

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona jenis virus Wuhan (2019-nCov) semakin meluas. Per 8 Februari 2020, secara global ada lebih dari 35.000 orang yang terinfeksi dengan jumah kematian sebanyak 724 orang.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengeluarkan panduan bagi masyarakat untuk mengurangi paparan dan transmisi penyakit atau infeksi melalui kebersihan diri, yaitu kebersihan tangan dan saluran pernapasan serta keamanan pangan.

Sejalan dengan panduan dari WHO, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), didukung oleh Mundipharma Healthcare Indonesia, memberikan rekomendasi terkait kebersihan diri untuk mencegah dan memutus rantai infeksi. Caranya dengan melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung, dan mata, serta setelah memegang instalasi publik.

Mereka juga merekomendasikan mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik dan keringkan dengan handuk atau kertas. The Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC) dan The US Centers for Disease Control (CDC) merekomendasikan penggunaan sabun antiseptik untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan organisme dan mengurangi jumlah mikroba lebih lanjut.

Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik paru. Saat ini merebak pneumonia berat yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, Novel Coronavirus (2019-nCOV).

Advertising
Advertising

Gejala infeksi virus ini adalah gangguan pernapasan, demam, batuk, napas pendek, dan kesulitan bernapas. Pada kondisi kronis, infeksi dapat menyebabkan gangguan pernapasan akut, gagal ginjal, dan kematian.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Dr. Daeng M. Faqih mengatakan sekarang merupakan saat yang tepat untuk semakin meningkatkan kewaspadaan dan kesehatan diri tanpa harus berlebihan. Pastikan mengikuti rekomendasi dari pihak yang tepercaya. IDI telah memberikan rekomendasi dalam menghadapi saat ini.

"Kunci utamanya adalah meningkatkan gaya hidup sehat dengan menjaga kebersihan tangan rutin, menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, konsumsi buah dan sayur minimal tiga kali perhari, dan makan-makanan bergizi, serta segera mencari pertolongan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala demam, batuk, disertai kesulitan bernapas.” ujarnya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) mengatakan jika pneumonia lain dapat dicegah dengan vaksinasi, seperti vaksin pneumokokus/PCV, vaksin penumokokus PPSV23 dan vaksin Hib, pneumonia yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCOV) belum ada vaksinnya karena merupakan virus jenis baru.

"Sehingga upaya yang paling direkomendasikan saat ini adalah kebersihan diri dan mengikuti travel advice yang disarankan oleh PDPI. ” katanya.

Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr. Erlina Burhan, Sp.P(K) dalam paparannya menyampaikan gejala yang ditimbulkan dari pneumonia yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCOV) hampir mirip dengan selesma dan influenza. Sakit kepala, batuk, dan bahkan menimbulkan sesak napas yang dapat menyebabkan kematian. Virus ini disebarkan melalui kontak erat dan cairan dari penderita.

Daya jangkau cairan hanya 1–1,8 meter untuk bisa menularkan virus ini. Masa inkubasi (periode mulai individu terpapar virus hingga menunjukkan gejala klinis/keluhan) adalah 2–14 hari. Virus ini terhirup melalui hidung, kemudian saluran pernapasan atas, dan paru-paru.

"Sehingga penting untuk menjaga kebersihan diri dan saluran pernapasan untuk mencegah dan memutus rantai infeksi virus corona. Hingga saat ini belum ada vaksin dan pengobatan khusus untuk menangani virus baru ini. Novel Coronavirus (2019-nCOV) ini memiliki struktur DNA /genetik yang hampir serupa dengan MERS dan SARS,” paparnya.

Medical Director Mundipharma South East Asia, dr. Murtaza Qasuri, mengatakan ”The Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC) dan The US Centers for Disease Control (CDC) merekomendasikan penggunaan sabun antiseptik untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan organisme dan mengurangi jumlah mikroba lebih lanjut. Salah satu antiseptik, Povidone Iodine atau PVP-I, terbukti secara klinis memiliki spektrum luas terhadap virus, bakteri, dan kuman patogen.

Povidone Iodine merupakan antiseptik yang memiliki spektrum luas termasuk terhadap virus seperti corona, MERS, dan SARS. Dalam riset in vitro menunjukan indikasi bahwa PVP-I skin cleanser 7,5 persen dan PVP-I Gargle and Mouthwash efektif melawan MERS CoV dan SARS,

Lebih lanjut, Murtaza menjelaskan dari riset tersebut menunjukkan jika infeksi virus seperti coronavirus (hCOV, SARS-COV, dan MERS-COV) dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dengan cara menjaga kebersihan tangan dengan mencuci menggunakan sabun antiseptik yang mengandung povidone iodine dan atau dengan hand sanitizer yang mengandung alkohol 70 persen,

Menjaga kebersihan saluran pernapasan, salah satunya menggunakan preparat alami dengan kandungan iota caragenan yang memiliki efek antivirus, menjaga kebersihan rongga mulut dan tenggorokan dengan berkumur menggunakan obat kumur antiseptik yang mengandung povidone iodine.

”Untuk kebersihan saluran pernapasan, sebuah riset menunjukkan jika Iota Carrageenan memberikan efek antivirus terhadap sejumlah besar virus yang menyebabkan penyakit penapasan termasuk common cold dan influenza, termasuk human coronavirus. Namun, hingga saat ini belum bisa memastikan efikasi terhadap 2019-nCOV mengingat virus ini jenis yang baru ditemukan,” tambah Murtaza.

Berita terkait

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

11 hari lalu

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

Berikut barang yang biasa jadi sumber bau tak sedap di rumah dan cara mengatasinya agar Anda tak malu bila ada kerabat berkunjung.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

50 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

51 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

56 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Tips Terhindar dari Tipes

6 Desember 2023

Tips Terhindar dari Tipes

Tipes dapat disebabkan oleh makanan dan air terkontaminasi, serta kontak dekat dengan individu yang membawa bakteri Salmonella.

Baca Selengkapnya