Pasien dengan Virus Corona Bisa Sembuh dengan Pengobatan Suportif

Selasa, 11 Februari 2020 21:03 WIB

Seorang pria dan anak-anak mengenakan masker, melihat rak-rak makanan kaleng dan mie instan yang kosong ketika orang-orang membeli persediaan makanan, setelah Singapura menaikkan tingkat peringatan wabah Virus Corona menjadi status oranye, di sebuah supermarket di Singapura 8 Februari 2020. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona yang terjadi sejak akhir Desember 2019 semakin meresahkan masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Ananda Wibawanta Ginting, masyarakat sebaiknya tidak terlalu resah sebab jika tatalaksana penanganan orang yang terpapar virus corona sesuai, maka korban bisa sembuh.

"Meski sampai sekarang belum ada anti-virus, namun bukan berarti tidak bisa sembuh. Pasien yang terinfeksi bisa menjalani pengobatan yang sifatnya suportif dan fokus pada pasien jika terjadi komplikasi," ucap Ananda saat ditemui di Jakarta, Sabtu 8 Februari 2020.

Jadi pengobatan virus corona sampai sekarang masih bersifat suportif yakni menyesuaikan dengan kebutuhan pasien. Misalnya pasien kekurangan oksigen dikasih oksigen, kurang cairan diinfus, ada penyakit penyerta diobati, kalau ada demam dikasih demam, kalau gangguan pernapasan diberi alat bantu pernapasan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM Ananda Wibawanta Ginting saat ditemui di acara Cancer Information and Support Center di Jakarta, Sabtu 8 Februari 2020.TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Perlu diketahui, lanjut Ananda, faktor risiko virus corona berefek pada kematian atau kondisi memburuk biasanya karena multifaktor. Pertama ialah usia yang semakin tua maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terkena penyakit.

Kemudian pasien bukan terpapar virus corona saja tetapi juga memiliki penyakit penyerta lainnya seperti kanker, jantung, diabetes, atau gagal jantung. Belum lagi saat tata laksana perawatan pasien selama masa pemantauan kondisinya tidak sesuai, kemudian pemberian cairan dan nutrisi juga tidak adekuat.

Advertising
Advertising

"Penyakit penyerta bisa berdampak pada komplikasi sehingga kita juga fokus pada penyembuhan di bagian komplikasi. Yang bisa kita lakukan menjaga agar dampak yang dirasakan pasien tidak terlalu berat. Sebab jika penyakit penyerta di luar paparan virus nConV muncul maka kondisi klinis pasien akan semakin berat," ucap Ananda.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

32 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

35 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

39 hari lalu

Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

Penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti mempunyai tiga fase pada pasien.

Baca Selengkapnya

Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

39 hari lalu

Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

Kondisi pasien demam berdarah dengue yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung tergolong berat.

Baca Selengkapnya

Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

39 hari lalu

Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

Dokter dan pasien menjadi korban tewas dalam upaya pengepungan sejumlah rumah sakit yang dilakukan tentara Israel.

Baca Selengkapnya

Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

42 hari lalu

Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) terkena dampak gempa magnitudo 6,5 yang melada pesisir utara Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya