TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penyebab sistem kekebalan tubuh turun. Salah satunya saat kurang beristirahat karena sibuk bekerja dan ini kerap dialami para orang dewasa. Begitu menurut Prof. dr. Bambang Aswin dari RSCM.

"Ada saat daya tahan tubuh turun alami, pada anak di bawah usia 5 tahun, mengalami obesitas. Pada dewasa muda workaholic enggak mikir istirahat, lalu lansia," kata konsultan respirasi anak itu.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM, Iris Rengganis, saat daya tubuh melemah, bakteri, virus termasuk virus corona tipe baru atau Covid-19 rentan masuk. Lebih lanjut, menurut Iris, imunitas tubuh bisa dijaga dan diperbaiki dengan pola hidup sehat, yakni konsumsi makanan bernutrisi, beraktivitas fisik rutin, tidur cukup, minum-cukup air putih untuk mendetoksifikasi racun.

"Kurang tidur dan stres bisa memicu turunnya imunitas tubuh yang otomatis menurunkan kualitas antibodi," tuturnya.

Selain itu, sistem imun juga dapat ditingkatkan dengan memodulasi (mengatur) sistem daya tahan tubuh menggunakan imunostimulan yang berperan mengaktivasi berbagai elemen dan mekanisme berbeda pada sistem imun. Cara kerjanya, merangsang pembentukan berbagai sel-sel imun yang memiliki fungsi penting, salah satunya meningkatkan pembentukan antibodi dan sitokin serta memperbaiki fungsi fagosistosis.

“Jadi makanan yang bernutrisi itu penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Apabila seseorang tidak sempat makan makanan yang bergizi komplet, maka dapat dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen atau imunostimulan,” kata Iris.

Dia menambahkan, penggunaan imunostimulan dianjurkan pada orang-orang yang merencanakan bepergian jauh. Mereka yang kurang beristirahat dan kelompok usia yang rentan memiliki daya tahan tubuh rendah, terutama lanjut usia (usia 60 tahun ke atas).

"Sebulan sebelum bepergian karena butuh waktu (untuk imunostimulan) bekerja," ujar Iris.