Cara Mencuci Pakaian yang Terendam Banjir agar Tak Sisakan Kuman

Rabu, 26 Februari 2020 09:20 WIB

Lembaga siaga bencana Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa saat membantu masyarakat yang terdampak banjir di Jakarta pada Selasa, 25 Februari 2020.

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang melanda Jakarta dan sekitarnya kembali menyebabkan banjir. Dengan kondisi seperti ini, banyak pakaian yang terendam air, entah yang sedang digunakan maupun yang disimpan di lemari, seluruhnya wajib dibersihkan usai genangan air mereda.

Namun, Anda perlu memastikan untuk membersihkannya dengan benar agar kuman dan noda hilang. Agar tidak salah langkah, situs The Spruce dan Today.com pun membagikan tips.

Memisahkan pakaian berdasarkan berbahan dan warna
Sebelum masuk ke tahap mencuci pakaian, sebaiknya pisahkan pakaian berdasarkan bahan dan warna. Misalnya, bahan wol dipisahkan dari bahan katun dan linen. Juga warna-warna terang harus dipisahkan dari yang gelap.

Setelah dipisahkan dan mengantre untuk dicuci, pastikan mereka tetap dalam tempat terbuka dan bukan di dalam plastik tertutup sebab perkembangan jamur dan bakteri akan sangat cepat dalam kondisi tertutup.

Mengangkat noda dengan air hangat
Di tahap mencuci, Anda harus mengecek seluruh pakaian terlebih dulu. Jika ada noda dari lumpur, sebaiknya jangan langsung dimasukkan ke mesin cuci karena bisa merusak kain. Sebaliknya, rendam pakaian dengan air hangat agar lumpur yang menempel bisa terangkat dengan sendirinya.

Advertising
Advertising

Menambahkan zat kimia
Jika lumpur sudah terangkat, ini saatnya untuk mendisinfeksi. Untuk kain berwarna putih, rendamlah dengan air yang ditambah satu cangkir pemutih klorin. Sedangkan kain yang tidak dapat dicuci dengan pemutih klorin, seperti bahan spandeks, wol, sutra, pakaian berwarna, rendamlah dengan air yang ditambah satu cangkir disinfektan minyak pinus (Pine-Sol) atau satu cangkir disinfektan fenol (Lisol).

Dimasukkan ke mesin cuci dengan deterjen biasa
Apabila pakaian sudah dalam kondisi yang baik dan seperti sedia kala, barulah diperbolehkan untuk mencuci dengan mesin cuci. Penggunaan deterjen biasa juga sudah diizinkan untuk menambah kesegaran dan aroma, serta membunuh kuman membandel.

Keringkan di suhu panas
Setelah melewati proses mencuci di mesin cuci, ini adalah saatnya untuk mengeringkan pakaian. Disarankan untuk memilih suhu panas agar kuman dan bakteri dipastikan mati seluruhnya. Misalnya, pakaian digantung di luar ruangan, di bawah sinar matahari karena sinar ultraviolet sangat baik dalam membunuh mikrobakteri.

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

2 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

16 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

16 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

20 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

3 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

8 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya