Hand Sanitizer Langka? Buat Sendiri di Rumah dengan Formula Ini

Rabu, 4 Maret 2020 15:05 WIB

Ilustrasi 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). REUTERS/CDC

TEMPO.CO, Jakarta - Tangan adalah media penularan virus dan bakteri pertama. Tak heran, dengan hebohnya Coronavirus disease 2019 atau COVID-19, memiliki hand sanitizer untuk tangan agar bersih pun selalu diimbau oleh tenaga kesehatan maupun pemerintah.

Selain mencuci tangan dengan air dan sabun, salah satu alternatif mudah dalam membersihkan jemari kita adalah dengan menggunakan hand sanitizer alias cairan pembunuh kuman dan bakteri. Sayangnya, kasus corona ini membuat persediaan hand sanitizer menipis dan harganya melonjak naik.

Sebagai alternatif agar Anda tetap mendapatkan tangan yang bersih, WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia pun memberikan tips membuat hand sanitizer sendiri. Melalui laman resmi WHO, berikut adalah dua formula utama yang bisa Anda coba dan terapkan.

Formula pertama:
Pada formula pertama, kita diminta untuk menghasilkan cairan dengan konsentrasi akhir etanol 80 persen, gliserol 1,45 persen, hidrogen peroksida (H2O2) 0,125 persen.

Untuk mendapatkan ini, siapkan
-Air suling atau air steril 1.000 mililiter yang sudah direbus dan didinginkan
-Etanol 96 persen, 833,3 mililiter
-H2O2 3 persen, 41,7 mililiter
-Gliserol 98 persen, 14,5 mililiter

Masukkan keempatnya dalam labu ukur, aduk dengan baik dan hand sanitizer pun siap digunakan.

Advertising
Advertising

Formula kedua:
Untuk formula kedua, Anda akan mendapatkan konsentrasi akhir isopropil alkohol 75 persen, gliserol 1,45 persen, dan hidrogen peroksida 0,125 persen.

Agar mendapatkan ini, Anda membutuhkan
-Air suling atau air steril 1.000 mililiter yang sudah direbus dan didinginkan
-Isopropyl alkohol (dengan kemurnian 99,8 persen), 751,5 mililiter
-H2O2 3 persen, 41,7 mililiter
-Gliserol 98 persen, 14,5 mililiter

Campurkan dua formula itu pada labu ukur. Lalu, kocok labu dengan lembut untuk mencampur keempat bahan yang ada.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | WHO

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

26 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

29 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

30 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya