Gaya Hidup Hedonisme Tak Hanya Orientasi Harta, Baik Buruknya...

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 5 Maret 2020 20:00 WIB

Ilustrasi orang kaya. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hedonisme dewasa ini selalu dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak bertanggung jawab dan hanya berorientasi kepada materi serta kesenangan hidup. Padahal jika menilik dari akarnya, nilai dari paham ini lebih sederhana dari penilaian tersebut. Berawal dari dua filsuf Yunani bernama Epicurus dan Aristippus, istilah hedonisme ini muncul. Hedone artinya kenikmatan atau kegembiraan, sedangkan hedonisme adalah gaya hidup yang menjadikan kenikmatan atau kegembiraan sebagai tujuan hidup dan menghindari perasaan-perasaan yang tidak enak atau menyakitkan.

Untuk memahami hedonisme kita harus mengenali dulu apa sebenarnya kesenangan itu. Kesenangan adalah suatu hal yang subjektif dan memiliki pemahaman luas, tetapi mudah untuk kita temukan dalam keseharian. Bisa jadi kesenangan adalah pelukan hangat dari orang terkasih atau alunan musik yang memberi semangat pada hari Anda.

Jadi, tak harus melulu soal uang berlimpah dan barang-barang mewah, pengalaman setiap orang akan kesenangan tentu saja bisa berbeda. Tidak ada jenis kesenangan dengan respons yang sama persis pada setiap orang. Berbagai hal dapat menjadi rangsangan yang mungkin akan Anda respons sebagai kesenangan. Interaksi itulah yang dicari dalam prinsip hedonisme, apa pun bentuknya selama Anda merasa senang.

Seorang psikolog bernama Warburton mengungkapkan bahwa sejatinya mengejar kesenangan bagi manusia adalah hal alami yang tidak bisa diabaikan. Pola pikir tersebut juga berpengaruh pada pandangan hedonis dalam menghadapi masalah dan tekanan dalam hidupnya. Warburton percaya bahwa hedonisme dapat mengurangi tingkat stres seseorang dan dengan begitu kesehatannya dapat lebih terjaga.

Dalam buku How to Be an Epicurean: The Ancient Art of Living Well yang ditulis oleh seorang profesor filosofi, Catherine Wilson, diungkapkan bahwa manusia modern yang mengejar kesuksesan sering melupakan kebahagiaan mereka.

Advertising
Advertising

Dengan menerapkan teori Epicurus akan hedonisme yang sesungguhnya, orang-orang harusnya bisa menyeimbangkan hidupnya. Contohnya, berfoya-foya menghabiskan uang dalam satu malam adalah hal yang tidak baik untuk kehidupan jangka panjang. Tapi juga terlalu khawatir akan masa depan sehingga selalu menahan diri untuk merasakan kegembiraan pun bisa berbahaya pada kesehatan. Epicurus percaya bahwa kesenangan saat ini dan di masa depan adalah hal yang sama pentingnya.

Ahli psikologi lainnya pun berpendapat bahwa memaksimalkan kesenangan di keseharian kita, dapat menjadi investasi yang baik dalam menghindari depresi. Hal ini dibuktikan dalam suatu penelitian tentang anak-anak sekolah yang diminta untuk menuliskan peristiwa menyenangkan yang terjadi dalam keseharian mereka. Setelah menuliskan dan membacanya, hal itu terbukti dapat mengurangi kecenderungan depresi, bahkan efeknya masih terasa hingga 3 bulan kemudian.

Sementara dalam penelitian lainnya yang diterbitkan Science Direct, diungkapkan bahwa emosi yang menyenangkan dari rasa gembira yang terpenuhi diasosiasikan dengan pemikiran yang lebih luas dan kreatif serta dampak-dampak positif lainnya, seperti lebih tangguh dalam menghadapi tantangan hidup, sehat secara fisik, dan berumur panjang.

Layaknya banyak hal di dunia ini yang memiliki dua sisi, hedonisme juga tak luput dari bahaya yang menyertainya. Hedonisme erat kaitannya dengan godaan dan nafsu manusia akan kesenangan semata. Meskipun begitu, Aristippus berpendapat bahwa memang benar orang harus mencari kesenangan dalam hidup, tetapi mereka tetap harus menggunakan pertimbangan akal sehat agar mampu mengendalikan nafsu yang tak selalu baik bagi dirinya.

Apabila pada praktiknya terjadi penyalahgunaan prinsip hedonisme ini, maka akan berakibat buruk baik bagi individu yang menjalaninya maupun lingkungan di sekitarnya, seperti:

1. Meningkatkan perilaku konsumtif/konsumerisme
Hedonisme yang kita kenal sekarang mungkin sangat menggambarkan konsumerisme. Bahkan hedonisme sudah bergeser maknanya dari mengejar kesenangan yang bisa bermacam bentuknya, menjadi lebih ke bentuk materi dan perilaku konsumtif. Dalam upayanya untuk memuaskan kesenangannya akan materi, seorang hedonis bisa saja menghabiskan barang dan jasa yang tersedia secara berlebihan.

2. Memiliki pandangan hidup serba instan
Seorang hedonis akan melihat suatu harta sebagai hasil akhir dan tidak terlalu menganggap proses untuk mencapai hasil akhir tersebut. Akibatnya, seseorang akan melakukan pembenaran atau rasionalisasi dalam memenuhi semua kesenangannya, meskipun tindakan yang dilakukannya salah.

3. Berorientasi pada harta
Seorang hedonis bisa saja memiliki pandangan semu bahwa memiliki barang-barang berteknologi mutakhir dan serba mewah adalah suatu kebanggaan bagi dirinya sendiri.

4. Tidak tahan hidup menderita dan berakhir tidak bahagia
Kesenangan tentunya akan memudar seiring berjalannya waktu, begitu pula dengan materi yang dimiliki. Pada hakikatnya, hidup juga memberikan kekecewaan dan rasa sakit. Dua hal tersebut berpotensi menumpulkan kepekaan akan emosi yang dirasakan dan berakhir dengan perasaan hampa.

5. Berbahaya bagi kesehatan
Hal ini dapat terjadi jika jenis kesenangan yang dipilih adalah yang berbahaya bagi kesehatan. Contohnya, seseorang mendapatkan kesenangan dari alkohol, rokok, obat-obatan, atau seks. Jika tidak dibatasi, maka semua hal tersebut tentunya dapat merugikan bagi kesehatan.

Gaya hidup hedonisme sejatinya berasal dari pemikiran yang baik, bahwa hidup memang harus dipenuhi rasa senang agar bisa bahagia dalam menjalani hidup yang lebih bermakna. Jika ingin menerapkan gaya hidup hedonisme, berpeganglah pada prinsip dasar dari pemahaman ini, yaitu untuk mendapatkan kesenangan hidup kuncinya adalah keseimbangan dan kontrol diri.

Sebagaimana prinsip Aristippus yang menciptakan paham ini, 'I possess but I am not possessed' yang berarti 'Saya memiliki (kesenangan hidup), tapi saya tidak dikuasai olehnya'.

SEHATQ

Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

16 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

2 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

4 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Kelebihan dan Kekurangan Pisah Harta Seperti yang Dilakukan Harvey Moeis dan Sandra Dewi

9 hari lalu

Kelebihan dan Kekurangan Pisah Harta Seperti yang Dilakukan Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Perjanjian pisah harta seperti yang dilakukan Sandra Dewi dan Harvey Moeis memiliki kelebihan dan kekurangan.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

9 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

12 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya