Pentingnya Pemberdayaan Komunitas untuk Cegah Penyakit Menular

Reporter

Antara

Senin, 9 Maret 2020 13:35 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Basis dari penyakit menular adalah komunitas. Oleh karena itu pemberdayaan komunitas menjadi solusi yang sangat penting dalam upaya pencegahan.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) baru, dr. Achmad Yurianto, mengatakan memberdayakan komunitas merupakan langkah yang sangat penting untuk mencegah penyakit komunal atau penyakit menular yang berkembang di tengah masyarakat.

"Memberdayakan komunitas sangat penting," katanya usai dilantik menjadi Dirjen P2P baru menggantikan dr. Anung Sugihantono, di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jakarta, Senin, 9 Maret 2020.

Dalam pemberdayaan komunitas, Kemenkes telah memiliki Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai salah satu cara. Untuk itu, penguatan Germas dinilai sangat menunjang upaya pencegahan penyakit menular, seperti TBC, malaria, demam berdarah, dan penyakit menular lain, terutama yang saat ini sedang mewabah, virus SARS-COV-2 yang menyebabkan virus corona baru atau COVID-19.

"Kalau kapal Germasnya tidak kuat, ini akhirnya yang muncul, penyakit-penyakit komunal, penyakit komunal ya penyakit menular," katanya.

Advertising
Advertising

Dalam upaya menguatkan gerakan masyarakat hidup sehat, Kemenkes tidak lagi akan berfokus pada sosialisasi tetapi pada upaya membudayakan perilaku hidup sehat ke dalam masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan membangun komunitas aman, berarti bahwa masyarakat perlu memahami hal-hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan untuk menjaga kesehatan. Untuk dapat memahami langkah-langkah hidup sehat, masyarakat harus diberi pengetahuan.

"Maka harus ada edukasi yang terus menerus. Dan kemudian ketika kita berbicara tentang membudayakan berarti (berkaitan dengan) gaya hidup. Kalau berbicara gaya hidup berarti harus ada pendidikan," ujarnya.

Oleh karena itu, pendidikan menjadi dasar yang harus diintervensi mengingat ada banyak pengalaman sukses yang dicatat pemerintah melalui upaya edukasi, contohnya dalam penanganan cacar.

"Pada waktu kita menghadapi cacar dan bisa hilang, itu diawali dengan semua anak di sekolah dicacar dan diawasi betul. Itu keberhasilan kita," katanya.

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

15 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

9 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.

Baca Selengkapnya

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

13 hari lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

18 hari lalu

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

34 hari lalu

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

47 hari lalu

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

54 hari lalu

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

54 hari lalu

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.

Baca Selengkapnya

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

55 hari lalu

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.

Baca Selengkapnya

Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

14 Maret 2024

Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya