Dokter Ingatkan Perlunya Jaga Kesehatan Lingkungan demi Cegah DBD
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Senin, 9 Maret 2020 20:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selain virus corona, demam berdarah dengue (DBD) kini juga tengah menjadi sorotan karena sudah menelan banyak korban jiwa di Indonesia. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M Faqih mengatakan kesehatan lingkungan perlu dijaga dalam usaha menekan DBD yang setiap tahun muncul di Indonesia.
"Memang, ini penyakit endemis. Artinya, tetap ada tapi pada musim-musim tertentu muncul penyakitnya. Memang agak susah untuk eradikasi penyakit endemis. Bisa dilakukan eradikasi tapi dalam jangka waktu yang sangat lama," kata Daeng.
Menurutnya, meski pengentasan sampai akhir DBD masih belum bisa dilakukan dalam waktu dekat, upaya-upaya lain harus dilakukan untuk melawan penyakit yang disebarkan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti itu, seperti menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menjaga kesehatan lingkungan tempat tinggal warga, terutama di daerah yang sudah mencatat kasus DBD.
"Persoalannya, DBD tidak ada vaksinnya, jadi tidak ada pencegahan spesifik sehingga jika mau eradikasi perlu betul-betul kesehatan lingkungan dan penyuluhan perilaku warga, tapi itu tidak mudah," katanya.
Daeng juga menyarankan pemerintah daerah lewat puskesmas bisa melalukan surveilans aktif untuk melakukan deteksi dini terhadap orang yang menunjukkan gejala DBD agar bisa ditanggulangi lebih awal. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 14.716 kasus DBD di seluruh Indonesia dengan 94 korban jiwa dari Januari 2020 sampai Kamis, 5 Maret 2020. Kebanyakan kasus terdapat di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).