Redakan Demam karena Virus Corona, Parasetamol atau Ibuprofen?

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 18 Maret 2020 15:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona telah memunculkan berbagai pendapat, termasuk soal obat, yang harus diwaspadai kebenarannya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penderita virus corona untuk menghindari penggunaan obat ibuprofen.

Hal tersebut merujuk pada peringatan Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran. Dalam akun media sosial miliknya, ia mengungkapkan jika obat antiinflamasi seperti ibuprofen dapat memperburuk infeksi.

Veran lebih menyarankan penggunaan parasetamol jika terserang demam. Parasetamol merupakan obat penurun demam dan pereda nyeri, seperti nyeri gigi, sakit punggung, dan sakit kepala. Parasetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi zat penyebab peradangan, yaitu prostaglandin.

Dengan penurunan kadar prostaglandin di dalam tubuh, tanda peradangan seperti demam dan nyeri akan berkurang. Parasetamol merupakan kategori obat bebas. Obat ini bukan untuk menyembuhkan virus corona, namun bisa menjadi alternatif utama penghilang rasa sakit dan mengatasi gejala yang muncul.

Sementara, ibuprofen tidak disarankan sebagai obat yang harus dikonsumsi ketika mengalami gejala COVID-19 karena akan memperburuk kondisi pasien. Otoritas Kesehatan Prancis menyatakan penggunaan obat antiinflamasi seperti ibuprofen berisiko bagi penderita penyakit menular yang terinfeksi. Sementara, parasetamol akan mengurangi demam tanpa menyerang balik peradangan.

Advertising
Advertising

Ibuprofen memiliki fungsi yang sama dengan parasetamol, yakni sebagai obat pereda nyeri dan obat penurun panas. Namun, meski sama–sama digunakan untuk meredakan demam, parasetamol tetap menjadi pilihan utama sebagai obat pereda nyeri dan demam karena memiliki efek samping yang minim dibandingkan ibuprofen.

Hal tersebut menjadi dasar bagi Otoritas Kesehatan Prancis untuk memilih parasetamol sebagai obat untuk mengatasi gejala COVID-19. Sejak pertengahan Januari, pasien di Prancis yang mengalami gejala COVID-19 diwajibkan untuk berkonsultasi jika ingin membeli obat pereda nyeri seperti, parasetamol, aspirin, dan ibuprofen.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

12 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya