9 Faktor Pasangan Susah Dapat Keturunan

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 22 Maret 2020 07:00 WIB

Ilustrasi suami istri konsultasi ke dokter. medmarkallied.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak sedikit pasangan yang sulit mendapatkan keturunan setelah satu tahun menikah dan berhubungan teratur tanpa menggunakan kontrasepsi. Sekitar 10 persen penyebab infertilitas tersebut tidak diketahui setelah dilakukan pemeriksaan standar.

Beberapa penelitian menyebut gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan risiko gangguan kesuburan yang mempersulit pasangan memperoleh keturunan. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Pondok Indah, Shanty Olivia Jasirwan, mengatakan gaya hidup merupakan salah satu faktor yang masih dapat dimodifikasi dalam rangka meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesuburan. Berikut beberapa faktor gaya hidup yang menyebabkan sulit mendapatkan keturunan.

Menunda usia menikah dan hamil pada perempuan
Munculnya tren menunda usia pernikahan atau kehamilan demi alasan mengejar karier yang belakangan ini marak merupakan salah satu penyebab sulitnya pasangan suami istri mendapatkan keturunan. Pasalnya, kesuburan seorang wanita akan menurun seiring dengan bertambahnya usia, terutama usia di atas 37 tahun, ketika kuantitas dan kualitas sel telur menurun cepat dan akan merosot drastis, hingga akhirnya menopause.

Merokok
Kebiasaan merokok tidak hanya berdampak buruk pada kesuburan namun pada kesehatan secara umum. Pada pria, merokok dapat menyebabkan menurunnya produksi sperma, motilitas (pergerakan), dan morfologi (bentuk) yang normal. Selain itu, hal ini juga memiliki efek terhadap kerusakan DNA (materi genetik) sperma. Sementara pada wanita, kandungan pada rokok selain dapat mengacaukan hormon, juga dapat mempengaruhi kualitas sel telur.

Berat badan
Berat badan seseorang acapkali berkaitan dengan kebiasaan makan dan banyaknya aktivitas. Berat badan berlebih ataupun kurang memiliki efek samping kesehatan yang cukup luas, termasuk pada kesuburan. Berat badan yang tidak ideal ini biasanya diartikan sebagai indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi (IMT lebih dari 25) maupun rendah (IMT kurang dari 20).

Advertising
Advertising

Pada wanita, obesitas dan kurangnya berat badan dapat memicu gangguan kesuburan akibat ketidakseimbangan hormonal dan gangguan ovulasi. Sementara pada pria, beberapa penelitian membuktikan obesitas dapat menurunkan kualitas semen, konsentrasi, dan motilitas sperma. Berat badan berlebih juga dapat meningkatkan kerusakan DNA sperma. Sebuah studi di luar negeri pun membuktikan disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh faktor kegemukan.

Selain obesitas, berat badan yang kurang juga merupakan faktor pemicu gangguan kesuburan pada pria. Mereka yang memiliki berat badan rendah memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah dibandingkan pria dengan berat badan ideal.

Olahraga berlebihan
Di satu sisi, olahraga teratur merupakan salah satu modifikasi gaya hidup yang baik untuk kesehatan, termasuk kesuburan. Aktivitas fisik terbukti memiliki dampak positif terhadap kesuburan, terutama pada yang memiliki berat badan berlebih dalam upaya mengurangi berat badan.

Namun, olahraga yang berlebihan ternyata berefek negatif terhadap keseimbangan energi pada tubuh yang dapat mempengaruhi sistem reproduksi. Jika kebutuhan energi melebih jumlah asupan makanan, maka keseimbangan negatif akan terjadi dan berefek pada gangguan pusat pengatur hormon di otak (disfungsi hipotalamus) sehingga terjadilah siklus haid yang tidak teratur.

Olahraga berlebihan adalah yang dilakukan dengan frekuensi yang sering, intensitas yang tinggi, dan durasi yang lama. Salah satu contohnya adalah jenis olahraga kardiovaskular, seperti bersepeda dan aerobik, yang dilakukan lebih atau sama dengan 4 jam per minggu.

Pada laki-laki, olahraga berlebihan juga dapat menurunkan kesuburan berupa menurunnya semua parameter sperma. Sama seperti pada perempuan, efek pada kesuburan terjadi apabila olahraga dilakukan pada frekuensi, intensitas, dan durasi yang tinggi, lebih dari 5 jam per minggu.

Stres psikologis
Walaupun secara ilmiah masih belum terbukti kuat, stres psikologis dikatakan dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan berakibat buruk terhadap kesuburan. Pada wanita, stres psikologis berimplikasi pada sistem hormonal, imunologi, dan sistem saraf otonom, yang secara tidak langsung berefek pada kemampuan reproduksi seorang wanita.

Konsumsi kafein berlebihan
Selain kopi, beberapa minuman atau makanan yang mengandung kafein, seperti teh dan minuman ringan serta cokelat dipercaya memiliki kaitan dengan lamanya seseorang untuk mendapatkan keturunan, walaupun mekanisme dan bukti ilmiahnya masih belum terlalu jelas. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat mempengaruhi fungsi reproduksi wanita dengan mengganggu fungsi ovulasi dan perubahan kadar hormon.

Kebiasaan minum alkohol
Walaupun banyak studi yang mengaitkan alkohol dengan infertilitas, namun belum terlalu jelas berapa besar jumlah yang berhubungan dengan meningkatnya risiko tersebut. Pada pria, konsumsi alkohol berdampak negatif terhadap kesuburan seperti mengecilnya buah zakar, menurunnya libido, menurunnya jumlah dan volume sperma. Konsumsi alkohol juga memiliki efek yang bervariasi terhadap kesuburan wanita, antara lain menurunnya angka penempelan janin di rahim, meningkatnya angka keguguran dan kematian janin, disfungsi ovulasi, dan perkembangan embrio (janin) yang abnormal.

Pajanan tinggi terhadap polutan dan zat-zat kimiawi
Melansir dari Reproductive Science Center of New Jersey, beberapa bahan kimia disebut dapat menciptakan hormon wanita dalam tubuh pria yang mengakibatkan menurunnya produksi sperma. Peptisida, herbisida, dan insektisida adalah contoh bahan kimia yang dapat memengaruhi kemampuan sperma dalam membuahi sel telur.

Sering terpapar suhu yang tinggi
Suhu udara yang terlalu tinggi, terutama di sekitar buah zakar, misalnya kolam air panas atau sauna, terbukti dapat mengganggu kesuburan pada laki-laki akibat produksi sperma yang berkurang. Selain itu, celana ketat juga menyebabkan suhu di sekitar buah zakar menjadi lebih tinggi, yang kemudian dapat berdampak buruk pada kualitas sperma.

“Mengubah kebiasaan dengan menjalani gaya hidup lebih sehat tak hanya memperbaiki kesehatan Anda dan pasangan, juga mampu meningkatkan peluang terjadinya kehamilan dan memiliki anak yang sehat,” ujar Shanty.

Berita terkait

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

1 hari lalu

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

3 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

3 hari lalu

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

5 hari lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

6 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

8 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

10 hari lalu

Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.

Baca Selengkapnya

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

10 hari lalu

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.

Baca Selengkapnya

Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

11 hari lalu

Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

11 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya