TEMPO.CO, Jakarta - Menjaga jarak sosial alias social distancing dan work from home sebagai bagian dari imbauan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah memang sangat baik untuk dilakukan untuk memperlambat penyebaran pandemi virus corona. Namun bukan berarti aktivitas yang terbatas selama di rumah itu, membuat Anda bermalasan dan tidak berolahraga.

Perhimpunan dokter spesialis kedokteran olahraga (PDSKO) melalui edaran pers yang diterima Tempo.co pada Minggu, 22 Maret 2020 mengatakan bahwa aktivitas fisik yang berkurang justru dapat melemahkan imunitas tubuh. Akibatnya, risiko terjadinya infeksi virus pun menjadi tinggi. Tentu Anda tak mau mengalaminya, bukan?

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, PDSKO pun merekomendasikan olahraga yang bisa dikerjakan di rumah. Pertama adalah latihan aerobik. Latihan aerobik bisa dilakukan di dalam ruangan dengan tetap menerapkan social distancing dan free touch activity.

Beberapa contohnya bisa berupa jalan cepat di sekeliling rumah atau naik turun tangga selama 10-15 menit selama 2-3 kali sehari. Selain itu, dapat pula berupa senam aerobik via tutorial di Youtube, menari, hingga lompat tali.

Ada pula latihan untuk kekuatan otot. Untuk mengecek berat beban, Anda bisa menggunakan aplikasi di berbagai smartphone. Adapun gerakan yang bisa dilakukan seperti squat (jongkok-berdiri), lunges dan push-up. Sebaiknya ini dilakukan setiap dua jam sekali dengan menahan selama 10-15 detik.

PDSKO juga mengimbau agar menjalankan olahraga dengan intensitas yang benar guna mendapatkan manfaat optimal. Ini adalah dengan memanfaatkan intensitas sedang. Untuk mengukurnya, latihan fisik tetap bisa dikerjakan meski sambil diajak berkomunikasi. Sebaliknya hindari latihan secara berlebihan dengan intensitas tinggi (tidak bisa berbicara saat olahraga) karena justru dapat menurunkan sistem imun.