Wabah Corona, Pasien TBC Diminta Tak Takut ke Rumah Sakit
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Mitra Tarigan
Selasa, 24 Maret 2020 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami masyarakat Indonesia. Bertepatan dengan Hari Tuberkulosis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 24 Maret, Kemenkes menyebutkan bahwa ada 845 pasien baru TBC di Tanah Air pada tahun 2019.
Meski bisa disembuhkan, pasien TBC pun harus tetap patuh kontrol ke rumah sakit dan minum obat. Sayangnya wabah virus corona saat ini membuat tidak sedikit orang takut untuk pergi ke rumah sakit guna memeriksakan kesehatan dan membeli obat. Sebab, rumah sakit sering dianggap sebagai tempat berkumpulnya masalah kesehatan termasuk para pasien virus corona alias Covid-19.
Dalam mengatasi keresahan dari pasien TBC, Kementerian Kesehatan pun mengatakan bahwa pasien TBC akan tetap mendapatkan prioritas. Yang pertama dari segi pelayanan dimana akan ada rumah sakit dan layanan yang terpisah bagi pasien corona dan penyakit lainnya.
Program tersebut dinamakan dengan Tempo (Temukan, Pisahkan, Obati). “Ini diberlakukan untuk pasien TBC dan corona. Jadi mereka akan dipisahkan mulai dari rawat jalan maupun rawat inap,” kata Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Wiendra Waworuntu dalam telekonferensi di Jakarta pada Selasa, 24 Maret 2020.
Rencananya untuk memberlakukan pemberian stok obat dengan jangka waktu lebih panjang, yakni dua bulan. Hal ini ditujukan untuk juga mensukseskan program pemerintah dalam hal social distancing. “Harapannya pasien TBC tetap bisa menjalankan pengobatan tanpa putus walaupun nantinya berada di dalam rumah,” katanya.