Berpikir Positif Selama Pandemi Corona, Yuk Saring Informasi

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 29 Maret 2020 16:30 WIB

Ilustrasi virus corona. Sumber: koSSev

TEMPO.CO, Jakarta - Berpikir positif selama menjalankan 'social distancing' atau 'physical distancing' dengan tinggal di rumah dapat membantu menjaga kesehatan saat pandemi corona. Hal ini dikatakan Praktisi yang juga Ketua Aliansi Telemedis Indonesia Purnawan Junaidi. "Makanya saya bilang, berpikir positif itu bagus, karena banyak hal yang bisa kita lakukan selama di rumah," katanya Purnawan dalam dialog di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu.

Dalam dialog yang dipandu oleh Emeldah seorang Psikolog Klinis dari Ikatan Psikolog Klinis dan Halodoc bertempat di kantor BNPB, Purnawan memberikan kiat-kiat untuk menghalau kebosanan selama melakukan isolasi diri maupun 'physical distancing' di rumah yang sudah berjalan hampir dua pekan.

Menurut Prof Purnawan, agar tidak bosan menjalani hari-hari selama isolasi mandiri adalah dengan menjaga pikiran tetap positif, bertindak positif dan bersikap positif. "Sikap positif ini baik terutama bagi kelompok usia lanjut yang tidak memiliki aktivitas kerja sehari-hari di rumah," katanya.

Untuk menjaga pikiran tetap positif, salah satu caranya adalah menyaring informasi yang diterima tentang COVID-19, salah satunya dengan mendengarkan nasehat dan arahan dari pemerintah sebagai sumber terpercaya sehingga terhindar dari kabar-kabar bohong yang berseliwiran. "Kita dengarkan nasehat dari pemerintah, banyak hoaks miliaran, tapi coba dengarkan nasihat yang bisa kita pegang salah satunya," kata Purnawan.

Untuk mendapatkan informasi yang benar, Purnawan menyarankan agar masyarakat mengikuti aplikasi kesehatan yang disediakan oleh 'start up' seperti Halodoc dan sebagainya. Menurutnya, seluruh 'start up' telemedis tersebut telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan BNPB untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi yang akurat tentang COVID-19. "Karena saya Ketua Aliansi telemedis Indonesia ikuti saja seluruh 'start up' yang ada karena kita sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan juga dengan BNPB," katanya.

Advertising
Advertising

Emeldah seorang Psikolog Klinis dari Ikatan Psikolog Klinis dan juga anggota Halodoc menyebutkan, kecemasan yang dialami oleh masyarakat selama menjalani 'social distancing' atau 'physical distancing' adalah hal yang normal di situasi yang tidak normal seperti saat ini.

Menurut dia, situasi tersebut berdampak pada psikologis masyarakat menimbulkan rasa gelisah, hingga susah tidur dan sulit mengendalikan emosi, sampai suka marah-marah di rumah. "Sebenarnya dengan gejala ini menurut kami adalah situasi yang normal dan itu adalah respon normal di kondisi yang tidak normal. Sekarang kita kondisi pandemi di seluruh dunia sedang terkena bencana alam jadi otomatis ada ketidakpastian ketakutan itu menimbulkan kecemasan," katanya.

Purnawan menambahkan, untuk mencegah gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari dampak social distancing tersebut adalah dengan melakukan aktivitas positif lainnya. "Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan di rumah, misalnya saya menanam pohon, menanam tanaman di perkarangan rumah," kata Purnawan.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

52 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

53 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

58 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

59 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

8 Oktober 2023

Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

Presiden Jokowi, mengatakan Indonesia dinilai sebagai satu di antara lima negara di dunia yang berhasil menangani virus corona dan pulihkan ekonomi

Baca Selengkapnya