Wabah Corona, Kota di Cina Ini Larang Warga Makan Kucing - Anjing

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 2 April 2020 21:35 WIB

Ilustrasi makanan anjing. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Shenzhen di Cina melarang masyarakat menyantap daging anjing dan kucing sebagai bagian dari menindak perdagangan satwa liar sejak kemunculan virus corona.

Peneliti menduga virus corona menginfeksi manusia lewat perantara binatang. Infeksi awal muncul dari orang yang terpapar di pasar hewan di kota Wuhan, di mana kelelawar, ular dan binatang lain dijual.

Penyakit itu menginfeksi lebih dari 935 ribu orang di dunia dan membunuh 47 ribu orang.

Larangan memakan anjing dan kucing mulai berlaku pada 1 Mei, seperti dilansir Reuters. "Anjing dan kucing sebagai peliharaan telah menjalin hubungan dekat dengan manusia dibandingkan hewan lain, larangan mengonsumsi anjing dan kucing dan peliharaan lainnya adalah praktik lazim di negara berkembang dan Hong Kong serta Taiwan," kata pemerintah kota tersebut.

Liu Jianping, pejabat di Shenzhen Center for Disease Prevention and Control, mengatakan hewan ternak, unggas dan makanan laut tersedia dalam jumlah yang cukup untuk konsumen. "Tak ada bukti binatang liar lebih bernutrisi dari unggas dan hewan ternak," kata Liu dikutip dari Shenzhen Daily.

Advertising
Advertising

Aturan awal dari Shenzhen adalah melarang konsumsi kodok dan kura-kura, bahan makanan yang lazim di Cina.

Namun pemerintah kota mengatakan bahwa hal itu masih jadi kontroversi dan mengklarifikasi bahwa kedua binatang itu boleh dimakan.

Upaya kota tersebut melarang warga menyantap binatang liar dipuji oleh kelompok pembela binatang. "Shenzhen adalah kota pertama di dunia yang mengambil pelajaran dari pandemi secara serius dan membuat perubahan yang dibutuhkan untuk menghindari pandemi lain," kata Teresa M. Telecky, wakil presiden departemen binatang liar untuk Humane Society International.

Telecky menilai langkah berani Shenzhen untuk menghentikan perdagangan dan konsumsi satwa liar ini adalah contoh yang bisa ditiru oleh pemerintah di seluruh dunia.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

18 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya