TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang mulai membatasi diri dari aktivitas di luar ruangan saat wabah corona, sesuai dengan imbauan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah untuk menjalankan social distancing. Entah bekerja, berolahraga, ataupun belajar, seluruhnya dikerjakan di rumah.

Meski demikian, Anda tak boleh melupakan pentingnya sinar matahari untuk tubuh. Berada di bawah sinar matahari memiliki sejumlah manfaat baik, di antaranya meningkatkan sirkulasi darah dan menghilangkan racun dari tubuh.

Meskipun terlalu banyak sinar matahari bisa berbahaya, menikmati cuaca yang lebih hangat dapat bermanfaat bagi kesehatan jika melakukannya dengan aman. Caranya adalah bersenang-senang di bawah sinar matahari tanpa menyerap sinar UV yang berbahaya. Ingin keluar ke teras rumah memanfaatkan cuaca yang hangat dan berjemur sambil menghindari efek negatif, ikuti empat tips dari WHO ini.

Batasi paparan matahari
Anda bisa meningkatkan imunitas tubuh dan mendapatkan vitamin D dari kegiatan berjemur. Habiskan tidak lebih dari 30 menit di bawah sinar matahari setiap hari. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan dosis vitamin D yang sehat tanpa menyebabkan potensi kerusakan serius pada kulit.

Hindari matahari selama jam puncak
Jangan keluar antara pukul 10.00 dan 15.00, keluarlah pagi atau sore hari. Anda masih dapat menikmati manfaat dari sinar matahari, yang dikenal dapat membantu penderita depresi tanpa mengekspos kulit terhadap sinar UV berbahaya yang dipancarkan selama jam-jam sibuk.

Pakai tabir surya
Setiap kali keluar di bawah sinar matahari, Anda harus memakai tabir surya dari kepala hingga kaki. Dengan cara ini, kulit akan terlindungi dari sinar UVA dan UVB. Ingatlah untuk membatasi waktu di bawah sinar matahari dan aplikasikan kembali tabir surya seperti yang disarankan pada petunjuk

Mengenakan pelindung
Melakukan berbagai kegiatan di bawah sinar matahari menyenangkan. Jika Anda atau anak-anak ingin memanfaatkan cuaca hangat, tutuplah badan sebelum pergi. Kenakan topi dan pakaian berbahan adem yang menutupi bahu, dada, perut, dan area sensitif dari paparan sinar matahari.

EKA WAHYU