Saran Dokter agar Tetap Fit Puasa kala Cuaca Panas

Reporter

Antara

Jumat, 24 April 2020 16:56 WIB

Ilustrasi buka puasa. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas di awal Ramadan 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada peningkatan suhu menjadi 34-36 derajat Celsius di sejumlah wilayah di Indonesia.

Spesialis Gizi Klinik dr. Samuel Oetoro, Sp.GK., menyarankan yang paling penting dilakukan saat berpuasa di tengah udara yang panas adalah memastikan tubuh cukup terhidrasi.

"Yang terjadi pada orang yang sedang berpuasa itu hanya beda jam makan. Jadi sehari cuma makan dua kali, tidak ada makan siang. Artinya ada 14 jam kosong. Implikasi saat perut kosong selama 14 jam apa?" kata Samuel.

Berikut panduan makan sahur dan berbuka puasa agar tubuh tetap bugar menurut Samuel.

Sahur
Saat sahur sebaiknya mengonsumsi makanan menu lengkap dengan gizi yang seimbang yakni terdiri dari karbohidrat, lemak, dan sayur.

Advertising
Advertising

"Karbohidrat pilih yang kompleks yang mengandung serat tinggi karena serat akan
mengganggu penyerapan gula sehingga saat puasa gula darah turun pelan-pelan sehingga puasa sampai Maghrib pun tetap kuat," kata Samuel.

Dokter yang berpraktik di RS MRCCC Siloam Semanggi itu mencontohkan makanan berkarbohidrat kompleks di antaranya nasi merah, roti gandum, dan kentang yang masih ada kulit.

"Kulit kentang jangan dikupas karena seratnya ada di kulit itu. Hindari karbohidrat sederhana seperti gula, sirup, agar gula darah tidak cepat naik dan tidak cepat habis. Kalau makan yang seperti itu jam 10 saja sudah lemas," jelasnya.

Untuk protein, diperlukan protein hewani dan nabati untuk menjaga imunitas tubuh. "Setiap makan sahur harus ada lemak nabati dan hewani, misal ada ikan, ada tahu, ada telur, ada tempe," katanya.

Makanan lain yang perlu dikonsumsi adalah lemak baik dan makanan tidak digoreng.

"Makanan jangan digoreng karena minyak akan merangsang haus. Untuk lemak, pilih seperti pada ikan patin yang kaya Omega-3, kedelai, minyak zaitun, kacang-kacangan, alpukat, dan kanola," paparnya.

Jelang Imsak
Menjelang Imsak disarankan untuk kembali makan makanan sumber karbohidrat. "Masukan lagi sumber karbo, buah, dan sayur tinggi serat. Biar cepat diblender saja, minum sama ampasnya, jangan disaring," kata Samuel.

Disarankan menghindari makanan bercita rasa asam dan pedas serta menghindari kafein karena bisa membuat cepat haus.

"Hindari juga diet yang tinggi protein enggak ada lemak atau karbo, misalnya putih telur saja, ikan saja, karena itu akan menarik air sehingga pasti cepat haus," jelas Samuel seraya menambahkan konsumsi air saat sahur sebaiknya 3-4 gelas atau lebih agar tidak dehidrasi.

Hindari minuman berkafein seperti kopi dan minuman ringan karena bersifat diuretik, yang membuat tubuh cepat kehilangan cairan.

Berbuka
Saat berbuka puasa, sebaiknya segera mengonsumsi makanan yang bisa menaikkan kadar gula darah. Samuel menyarankan agar mengonsumsi jus buah yang manis.

"Minum jus yang tanpa ampas karena serat dari ampas akan menghambat penyerapan gula darah. Pilih semangka, melon, pokoknya yang tidak asam. Kalau mau kurma Ajwa bisa 3-4 butir, tapi kalau jenis Mejool yang besar itu 1-2 saja," katanya.

Setelah itu bisa ibadah shalat Maghrib. "Habis Maghrib baru makan besar, jangan gorengan, jangan yang lemak-lemak pakai santan, itu bisa bikin gangguan lambung," paparnya.

Habis Tarawih, bisa dilanjutkan dengan konsumsi karbohidrat dan sayur serta protein. "Jangan lupa minum setidaknya lima gelas saat malam," kata Samuel.

Pakar gizi Dr. Ayman al-Hady, dilansir Egypt Independent, menyarankan agar menghindari makanan yang asin, yang bisa meningkatkan asam lambung sehingga membuat tubuh memproses cairan yang bisa menimbulkan haus. Jika diperlukan, bisa ditambah dengan mengonsumsi suplemen berupa vitamin C dosis 1.000 mg, vitamin E 200 atau 400 IU, vitamin D3 dosis 1000-3000 IU, serta vitamin B Complex.

"Tujuannya supaya menambah imunitas tubuh, apalagi saat seperti ini sedang di tengah pandemi virus corona. Tapi yang utama tetap harus dari makan buah dan sayur yang banyak. Suplemen hanyalah sebagai pilihan tambahan saja," kata Samuel.

Selain itu, disarankan untuk tetap di dalam rumah dan tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari. Terlebih di masa pandemi virus corona ini.

Berita terkait

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

8 jam lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

11 jam lalu

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

11 jam lalu

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

Minuman berkafein seperti kopi saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi sehingga tak dianjurkan oleh dokter.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

15 jam lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

19 jam lalu

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terpanas di dunia, sebagian besar adalah negara kepulauan yang suhu udaranya dipengaruhi oleh kenaikan suhu air laut.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

6 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

8 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

12 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

18 hari lalu

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

19 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya