TEMPO.CO, Jakarta - Usai berpuasa selama 13 jam, rasa lapar tentu akan dirasakan oleh setiap orang. Tak jarang, apapun makanan di meja akan segera dilalap. Ada baiknya masyarakat tetap memperhatikan makanan yang tepat. Ini termasuk menghindari menu gorengan seperti ayam goreng, pisang goreng, dan makanan apapun yang melewati proses dimasak dengan minyak.
Intip 3 dampak buruk yang bisa dialami jika tetap memaksakan konsumsi gorengan saat buka puasa seperti dilansir dari situs Gulf Times dan Health Line.
Membuat energi instan Makanan yang digoreng terkenal tinggi kalori. Hal ini bisa membuat tubuh lebih kenyang sekaligus menciptakan energi yang instan. Akibatnya, tubuh pun tidak bisa menahan nafsu makan terlalu lama dan membuat Anda lemas selama seharian penuh. Kandungan tinggi kalori tersebut juga wajib diwaspadai karena bisa memicu sejumlah masalah kesehatan. Ini termasuk obesitas, penyakit jantung dan gangguan metabolik lainnya.
Mempercepat dehidrasi Selain tinggi kalori, makanan yang digoreng juga diketahui tinggi garam. Padahal, natrium yang berlebihan di dalam tubuh bisa menyebabkan kita lebih cepat dehidrasi atau kekurangan cairan. Jika tidak segera diatasi, seseorang bisa pusing, lemas hingga kehilangan kesadaran. Tentu Anda tak ingin mengalaminya dan puasa terpaksa harus dibatalkan, bukan?
Memicu pengeriputan kulit secara dini Kulit yang mulus dan kenyal adalah idaman setiap orang. Sayangnya, mengkonsumsi gorengan justru dapat merusak kulit Anda. Sebab, proses penggorengan bisa menggelontorkan kandungan vitamin pada makanan, termasuk vitamin untuk kesehatan kulit. Bayangkan, saat puasa sudah menyebabkan kelembaban kulit berkurang dan sekarang ditambah dengan vitamin kulit yang hilang akibat proses penggorengan? Pastinya bisa kulit tak mendapatkan nutrisi apapun sehingga rentan mengalami pengeriputan diri.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | GULFTIMES | HEALTHLINE