Ahli Sebut Melakukan Sedekah Miliki Manfaat Kesehatan

Kamis, 14 Mei 2020 18:25 WIB

Petugas mengenakan kostum Spiderman membagikan nasi bungkus di depan Hotel Dafam, Seturan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 15 April 2020. Sedekah nasi bungkus dan air mineral kepada masyarakat yang digagas oleh pihak Hotel Dafam itu menjadi salah satu bentuk kepedulian kepada sesama di tengah Pandemi COVID-19. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan tentu sangat tepat bagi kita untuk memberikan sedekah. Sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Sedekah memberikan dampak spiritual atau pahala bagi para pemberinya, dan begitu juga dengan efek positif dari sisi sosial serta ekonomi para penerimanya.

Namun lebih dari itu semua, tahukah Anda bahwa terdapat pula berbagai manfaat kesehatan dari orang yang melakukan sedekah? Hal itu dijelaskan dalam diskusi yang dikerjakan oleh Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Komunitas Literasi Gizi (KoaLizi), dan Departemen Kesehatan BPP Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) dalam keterangan pers yang diterima Tempo.co pada 14 Mei 2020 pun menjelaskan beberapa diantaranya.

Memberi efek kebahagiaan
Ahli Otak Taufik Pasiak menjelaskan bahwa ketika kita memberikan sesuatu kepada orang lain, kita pun akan melepaskan hormon dopamin dan oksitosin. Hormon ini dipercaya bisa memberikan efek kebahagiaan pada diri kita. Ketua Pusat Studi LPPM Unstrat Manado itu bahwa menjelaskan dampak positif itu terjadi bahkan sekecil apapun sedekah yang diberi.

“Memberi tak harus uang atau barang, yang paling kecil adalah senyuman. Bahkan ketika orang bertanya tentang alamat rumah. Orang yang menjelaskan alamat rumah dan bertanya akan berbeda tingkat kepuasannya. Jika penjelasannya secara detail maka akan memberikan rasa kepuasan yang tinggi,” katanya.

Adapun selain memperoleh kebahagiaan dan kepuasan dengan meningkatnya hormon dopamin dan oksitosin, orang yang bersedekah juga akan mendapatkan kesenangannya lewat nucleus accumbens dalam otak. “Dalam struktur otak ketika kita memberi, maka yang berfungsi adalah nucleus accumbens yang akan memberikan kesenangan,” katanya.

Advertising
Advertising

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Merujuk dari hasil riset psikolog asal Amerika Serikat David Klein, disebutkan bahwa pada air liur orang yang suka memberi, terjadi penambahan protein yang berperan penting menambah sistem kekebalan tubuh. Protein yang dimaksud adalah jenis A, yang dikenal dengan sebutan sel kekebalan (IgA).

“Ketika seseorang merasa bahagia setelah memberikan zakat, tubuh akan memproduksi sel kekebalan IgA yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri dan mikroba yang sering menyerang sistem pernafasan dan pencernaan,” kata Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Muh. Khidri Alwy.

Menurunkan risiko kematian
Bersedekah juga terbukti menurunkan risiko kematian. Khidri menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian David Klein itu, risiko kematian lebih rendah dalam periode lima tahun ketimbang yang tidak bersedekah. “Sekitar 76 persen orang yang aktif dalam kegiatan sosial mempunyai kesehatan yang lebih bagus dibanding yang tidak bersedekah. Sebaliknya, orang yang pelit bersedekah akan meningkatkan hormon pemicu stres di dalam tubuh,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

22 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

8 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

10 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya