Tips Jaga Pernapasan, Jangan Lupa Kontrol Polusi Udara

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 20 Mei 2020 21:15 WIB

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatkan kesehatan pernapasan diyakini memberi manfaat positif di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Pernapasan yang baik setidaknya mengurangi keparahan infeksi penyakit ini.

Tentu, untuk menyokong sistem pernapasan yang baik, perlu kualitas udara yang baik pula. Sebab kumpulan polusi, debu, dan alergen dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi Covid-19.

Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pernapasan dilansir dari Times of India:

  1. Mengontrol polusi udara
    Sebuah studi menemukan korelasi antara tingkat kematian Covid-19 dan tingkat polusi yang tinggi. Partikel polusi udara dapat bertindak sebagai kendaraan untuk transmisi virus. Para ilmuwan mengatakan bahwa peningkatan kualitas udara dapat memainkan peran penting dalam mengatasi pandemi.

    Aliansi Kesehatan Masyarakat Eropa juga menilai polusi udara dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan orang untuk melawan infeksi. Oleh karena itu penting untuk mengendalikan tingkat polusi udara untuk meminimalkan efek gelombang kedua coronavirus. Untuk melakukannya, kurangi berkendara dengan mobil, hindari membakar daun atau sampah, matikan lampu saat meninggalkan ruangan, serta mendaur ulang kertas, plastik, logam, dan bahan organik.

  2. Buat Ventilasi
    Sirkulasi udara sangat penting untuk menjaga sistem pernapasan. Bukalah jendela rumah untuk memungkinkan partikel virus yang ada di udara keluar dari ruangan. Dengan membuka jendela, oksigen pun masuk ke dalam ruangan. Pembersih udara juga dapat membantu dalam hal ini.

  3. Sempatkan ke luar rumah sambil menjaga jarak sosial.
    Keluarlah dan hirup udara segar. Balkon, halaman belakang atau teras, adalah lokasi yang baik untuk anda menikmati udara segar, atau berjalan sambil tetap menjaga jarak dengan orang lain.

  4. Latihan pernapasan dalam
    Latihan pernapasan rutin 10-15 menit di pagi hari, diikuti dengan jalan kaki ringan 10 menit diyakini sangat baik untuk kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh, tentu diikuti dengan gaya hidup sehat.

    Dengan melatih pernapasan dengan benar, setiap tarikan napas, memberi banyak oksigen ke dalam sel. Mempertahankan keseimbangan yang tepat antara oksigen dan karbon dioksida sangat penting agar setiap sel berfungsi optimal. Ini diperlukan untuk kekebalan, kesehatan otak, pencernaan, menjaga keseimbangan pH, kadar hemoglobin, kesehatan hormonal, manajemen stres, serta tekanan darah.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

5 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

4 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

6 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya