TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatkan kesehatan pernapasan diyakini memberi manfaat positif di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Pernapasan yang baik setidaknya mengurangi keparahan infeksi penyakit ini.
Tentu, untuk menyokong sistem pernapasan yang baik, perlu kualitas udara yang baik pula. Sebab kumpulan polusi, debu, dan alergen dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi Covid-19.
Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pernapasan dilansir dari Times of India:
Mengontrol polusi udara Sebuah studi menemukan korelasi antara tingkat kematian Covid-19 dan tingkat polusi yang tinggi. Partikel polusi udara dapat bertindak sebagai kendaraan untuk transmisi virus. Para ilmuwan mengatakan bahwa peningkatan kualitas udara dapat memainkan peran penting dalam mengatasi pandemi.
Aliansi Kesehatan Masyarakat Eropa juga menilai polusi udara dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan orang untuk melawan infeksi. Oleh karena itu penting untuk mengendalikan tingkat polusi udara untuk meminimalkan efek gelombang kedua coronavirus. Untuk melakukannya, kurangi berkendara dengan mobil, hindari membakar daun atau sampah, matikan lampu saat meninggalkan ruangan, serta mendaur ulang kertas, plastik, logam, dan bahan organik.
Buat Ventilasi Sirkulasi udara sangat penting untuk menjaga sistem pernapasan. Bukalah jendela rumah untuk memungkinkan partikel virus yang ada di udara keluar dari ruangan. Dengan membuka jendela, oksigen pun masuk ke dalam ruangan. Pembersih udara juga dapat membantu dalam hal ini.
Sempatkan ke luar rumah sambil menjaga jarak sosial. Keluarlah dan hirup udara segar. Balkon, halaman belakang atau teras, adalah lokasi yang baik untuk anda menikmati udara segar, atau berjalan sambil tetap menjaga jarak dengan orang lain.
Latihan pernapasan dalam Latihan pernapasan rutin 10-15 menit di pagi hari, diikuti dengan jalan kaki ringan 10 menit diyakini sangat baik untuk kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh, tentu diikuti dengan gaya hidup sehat.
Dengan melatih pernapasan dengan benar, setiap tarikan napas, memberi banyak oksigen ke dalam sel. Mempertahankan keseimbangan yang tepat antara oksigen dan karbon dioksida sangat penting agar setiap sel berfungsi optimal. Ini diperlukan untuk kekebalan, kesehatan otak, pencernaan, menjaga keseimbangan pH, kadar hemoglobin, kesehatan hormonal, manajemen stres, serta tekanan darah.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia
5 jam lalu
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia
Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
2 hari lalu
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?