Turunkan Kolesterol dengan Diet Lemak Tak Jenuh

Reporter

Antara

Minggu, 31 Mei 2020 07:07 WIB

Ilustrasi minyak zaitun. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Buat orang dewasa gemuk yang sehat secara metabolis, konsumsi diet dengan lemak tak jenuh tinggi dan lemak jenuh rendah bisa membantu menurunkan kolesterol total sampai 10 poin menurut studi yang dilakukan peneliti Universitas Illinois (UI) di Amerika Serikat. Ahli nutrisi UI menganalisis temuan dari hasil delapan percobaan acak terkontrol untuk meneliti pengaruh diet dengan jumlah kalori sama, namun dengan kandungan tinggi lemak jenuh atau lemak tidak jenuh, pada tingkat lipid darah dan komposisi tubuh orang dewasa dengan kelebihan berat badan dan gemuk.

Dibandingkan dengan timpalan mereka, subjek yang makan lebih banyak lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, kolesterol totalnya turun lebih dari 10 milligram per desiliter. Namun, pengurangan individual low-density lipoprotein (LDL), yang dijuluki kolesterol jahat, dan konsentrasi trigliseridanya tipis, kata penulis utama studi Bridget A. Hannon.

Terlepas dari banyaknya lemak jenuh atau tak jenuh yang dikonsumsi, hanya yang menjalankan diet pembatasan kalori yang berat badannya turun menurut hasil studi itu. Lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal, yang biasa disebut lemak baik, ada dalam makanan seperti minyak zaitun, bunga matahari dan kanola, kacang dan biji-bijian, dan alpukat.

Mengonsumsi lemak-lemak tak jenuh ini berkaitan dengan risiko sakit jantung yang lebih rendah serta manfaat kesehatan lain. Sementara lemak-lemak jenuh, yang biasanya terkandung dalam produk hewani seperti mentega dan produk susu, berhubungan dengan kenaikan berat badan dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Obesitas berkaitan dengan lebih dari 20 penyakit dan penurunan kolesterol total sedikitnya 10 poin membawa manfaat klinis, mencegah kejadian atau perkembangan kondisi-kondisi tersebut menurut para peneliti. Bahkan, jika orang yang sehat secara metabolis namun kelebihan berat badan belum memiliki gejala penyakit atau kondisi seperti diabetes tipe 2 atau sakit jantung,"Kita tahu kesehatan metabolis, dalam konteks obesitas, adalah kondisi tidak tetap yang tidak bisa bertahan dari waktu ke waktu dan individu ini berisiko menghadapi perkembangan komorbiditas berbeda," kata Sharon V. Thompson, peneliti lain yang ikut menulis hasil studi itu.

Advertising
Advertising

Penelitian yang hasilnya dipublikasikan di Annals of Nutrition and Metabolism itu diyakini sebagai studi pertama yang meneliti efek penggantian lemak jenuh dengan lemak tak jenuh dalam diet 660 lebih orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang sehat secara metabolis.

Berita terkait

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

7 hari lalu

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

8 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

14 hari lalu

Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

Salah satunya dengan cek kolesterol rutin. Hal ini agar seseorang bisa melakukan pengobatan-pengobatan lebih cepat

Baca Selengkapnya

Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

14 hari lalu

Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

Beberapa buah dapat menurunkan kadar kolesterol. Saatnya mengonsumsi alpukat, buah beri hingga nanas untuk luruhkan kolesterol jahat.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

16 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

17 hari lalu

6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar kolesterol dalam tubuh, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

17 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

19 hari lalu

Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

Makanan dan minuman ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Baca Selengkapnya

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

22 hari lalu

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.

Baca Selengkapnya