Pakat, Lezat, dan Berkhasiat  

Reporter

Editor

Kamis, 11 September 2008 09:01 WIB

Makanan khas Pakat (pucuk muda dari tanaman rotan yang menjadi makanan khas di bulan puasa), Medan.Foto : TEMPO/Soetana Monang Hasibuan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Memasuki pekan kedua Ramadan, jumlah peminat pakat tidak surut. Pakat adalah pucuk muda tanaman rotan yang menjadi makanan khas di bulan puasa. Ada juga yang menganggap pakat berkhasiat.

Di Kota Medan, pedagang pakat (dulunya disebut pangkat) hanya ada di beberapa tempat. Yang paling populer, di sepanjang Jalan Prof H M. Yamin-Jalan Aksara Medan. Lima pedagang pakat bakar, sore itu, terus melayani pembeli.

Salah satu pedagang, Rahmat Siregar, 52 tahun, mengaku dapat menjual 300 hingga 400batang pakat per hari. Bahkan di awal Ramadan, ia kewalahan memenuhi permintaan pembeli. "Di bulan puasa pembelinya banyak," kata Rahmat, Selasa lalu.

Para pedagang hanya menjual pakat bakar plus menyediakan bumbu anyang--berupa santan kelapa dan kelapa gonseng (daging kelapa yang digoreng). "Ini lalapan untuk selera makan," ujar Jukan Harahap, yang gemar menyantap pakat selama bulan puasa.

Batang pakat sepanjang 50 sentimeter dengan diameter sebesar jempol orang dewasa itu didatangkan dari Langga Payung, Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara. Rahmat membeli pakat "mentah" Rp 700 per batang. Setelah dibakar, pakat itu dijual Rp 2.000 per dua batang. "Tidak semuanya bisa dimakan, beberapa jengkal saja," tutur Rahmat sambil melayani pembeli.

Advertising
Advertising

Sebenarnya pakat makanan khas masyarakat Tapanuli Selatan, tapi selalu ramai dijajakan pedagang selama Ramadan. Pakat termasuk sayuran. Tidak sulit mengolah pakat menjadi makanan dan sajian santapan berbuka puasa. Selain dibakar, pakat dapat direbus. Tidak jarang pula dijadikan komposisi untuk memasak menu lainnya.

Begitu populernya pakat menarik minat banyak orang untuk mencobanya. "Ini pertama kalinya saya membeli," ucap John, seorang pembeli, dari balik jendela mobilnya. Kamera digital pun diarahkannya kepada Rahmat, yang sedang mengupas pakat pesanannya.

Rahmat, yang berdagang pakat saat Ramadan sejak 1980, menyatakan, selain dijadikan santapan, pakat memiliki faedah atau khasiat untuk mengobati penyakit kencing manis dan darah tinggi. "Cara makannya jangan pakai nasi," Rahmat menyarankan kepada John sembari menyerahkan pesanannya.

Soetana Monang Hasibuan

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

15 jam lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

14 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

15 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

16 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

20 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

28 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya