Susah Pangkas Rambut, Duta Besar Ini Minta Bantuan Anak
Reporter
Tempo.co
Editor
Mitra Tarigan
Kamis, 18 Juni 2020 07:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-19, menata rambut menjadi urusan pelik. Bagi sejumlah duta besar Indonesia di berbagai negara, tutupnya salon dan tempat pangkas rambut akibat pembatasan sosial menimbulkan kerepotan.
Duta Besar Indonesia untuk Kanada, Abdul Kadir Jailani, misalnya, memutuskan membeli alat cukur elektronik dan meminta bantuan putranya, Esam Aljufri, untuk memangkas rambutnya pekan lalu. "Dua bulan tidak cukur rambut. Sudah jelek banget, he-he-he..., " kata Abdul Kadir, 54 tahun, saat dihubungi, Rabu, 10 Juni lalu.
Esam, 18 tahun, sebenarnya tidak bisa memangkas rambut. Tapi karena belum ada tempat pangkas rambut yang buka, Abdul Kadir bereksperimen dengan memberikan instruksi kepada putranya saat memotongkan rambutnya. "Daripada cukur sendiri," ucapnya. Tapi, untuk berewok dan kumis, ia merapikan sendiri.
Menurut Abdul Kadir, pemerintah Kanada sudah mulai melonggarkan pembatasan sosial. Tapi ia masih bekerja dari rumah karena perkantoran, termasuk Kedutaan Besar Indonesia, belum boleh dibuka. Hanya toko-toko di pinggir jalan yang sudah kembali bergeliat. Sedangkan pusat belanja masih ditutup. Restoran sudah dibuka, tapi tidak melayani bersantap di tempat.
Pemerintah Kanada, kata dia, sebenarnya tidak pernah mengeluarkan larangan ke luar rumah. Penduduk di Ottawa, misalnya, justru diimbau berolahraga di luar ruang agar tetap bugar dengan tetap menjaga jarak. Abdul Kadir memilih bersepeda dengan mengenakan penutup wajah khusus. "Kebetulan musim panas sudah mulai. Boleh bersepeda sampai sejauh 30 kilometer," tuturnya.
MAJALAH TEMPO