Sulitnya Duta Besar Urus Rambut, Poni Miring Hingga Gaya Gondrong

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 18 Juni 2020 09:45 WIB

Duta Besar Indonesia untuk Republik Cek, Kenssy Dwi Ekaningsih. Dok Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Sulitnya menata rambut pada saat wabah corona ini menjadi masalah, tidak hanya untuk selebriti, namun juga para duta besar Indonesia di berbagai daerah. Beberapa meminta keluarganya mencukurkan rambut mereka yang sudah panjang, sebagian lagi nekat cukur rambut mandiri.

Potong rambut sendiri dilakoni Duta Besar Indonesia untuk Republik Cek, Kenssy Dwi Ekaningsih. Tapi, lantaran ia tak terbiasa, panjang rambut yang dipangkasnya tidak rata. "Poni saya agak miring, ha-ha-ha...," ujarnya, Rabu, 10 Juni lalu.

Dengan gunting biasa, Kenssy memotong rambut belakang dan poninya di rumah. Ia tak risau atas potongan poninya yang miring itu. Jika ke kantor, ia tak berusaha menutupi rambutnya. Petugas kedutaan di Praha memahami kondisi itu. "Tapi, kalau ada kegiatan di luar kantor, saya pakai topi," katanya.

Republik Cek menerapkan lockdown sejak 16 Maret lalu dan mulai melonggarkan pembatasan pada 20 April-8 Juni lalu. Meskipun salon sudah diperbolehkan buka kembali, Kenssy tidak mau buru-buru menata rambutnya. Ia memilih menunggu salon langganannya buka.

Tantowi Yahya. Dok Pribadi

Advertising
Advertising

Di Wellington, Selandia Baru, Duta Besar Tantowi Yahya memanfaatkan masa karantina wilayah sejak 25 Maret lalu untuk memanjangkan kumis dan berewoknya. Apalagi ia lebih banyak berada di rumah selama pembatasan sosial. "Mumpung tidak ada aktivitas bertemu dengan siapa pun, kecuali keluarga, he-he-he.... Kapan lagi. Saya terakhir numbuhin berewok sekitar 20 tahun lalu," ucapnya, Selasa, 9 Juni lalu.

Meski sengaja memelihara berewok dan kumis, Tantowi, 59 tahun, rupanya merasa risih dengan rambutnya yang agak gondrong. Ia baru bisa mendatangi tempat pangkas rambut pada 14 Mei lalu. Saat itu, salon, toko, kantor, restoran, bioskop, dan tempat cukur yang tergolong kelompok bisnis nonesensial boleh dibuka karena pemerintah melonggarkan karantina wilayah.

Selain merapikan rambutnya, Tantowi mendatangi kafe yang selama ini kerap ia kunjungi. Ia juga menyetir mobil ke luar kota, kegiatan yang paling dirindukannya selama lockdown. Sejak bertugas pada 2017, dia telah menyambangi hampir semua kota di Pulau Utara dan Pulau Selatan di Negeri Kiwi itu. "Pemandangan alam di musim apa pun cantik. Ditambah jalan mulus dan tak banyak kendaraan, nyetir menjadi pengalaman menyenangkan," kata Tantowi.

MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

12 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

23 hari lalu

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya

Baca Selengkapnya

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

24 hari lalu

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

Pemerintah Jepang akan menyalurkan dana sebesar US$35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA)

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

25 hari lalu

Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

Retno Marsudi menekankan Indonesia dan negara-negara Arab fokus pada tiga hal utama, terkait perang Gaza. Diantaranya resolusi PBB dijalankan.

Baca Selengkapnya

Penjelasaan Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia soal Kisruh TPPO Mahasiswa

26 hari lalu

Penjelasaan Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia soal Kisruh TPPO Mahasiswa

Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Thomas Graf, buka suara ihwal polemik dugaan TPPO berkedok magang mahasiswa yang melibatkan negaranya.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

29 hari lalu

Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Australia dan Kementerian Luar Negeri RI pada 28 Maret meresmikan peluncuran kampanye perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

30 hari lalu

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

31 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

32 hari lalu

Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.

Baca Selengkapnya