Tolak Bujukan Rokok, Ahli Imbau Anak Jadi Pelopor dan Pelapor

Kamis, 18 Juni 2020 18:45 WIB

Masa yang tergabung dalam Koalisi Warga untuk Smoke Free Jakarta melakukan aksi didepan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (9/3). Mereka menuntut agar Mahkamah Agung memutus Pergub 88/2010 tentang kawasan dilarang merokok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah anak-anak dan remaja yang merokok di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) 2018, prevalensi merokok pada masyarakat usia 10 sampai 18 tahun naik 1,9 persen dari tahun 2013 sebanyak 7,20 persen ke tahun 2018 sebanyak 9,10 persen.

Kandungan dari rokok dikenal sangat berbahaya dan jika dikonsumsi sejak muda bisa meningkatkan adiksi. Lebih dari itu, mengisap tembakau juga dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit pada tubuh sang pengguna maupun orang di sekitarnya.

Untuk alasan tersebut, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Lenny Rosaline pun mengingatkan pentingnya melakukan pencegahan. Adapun sebagai tips, ia mengatakan bahwa anak-anak sendiri dapat menjadi penggiat untuk melawan rokok di lingkungan teman-teman dan saudaranya.

Menurut Lenny, dua kunci utama yang bisa dilakukan ialah cukup menjadi pelopor dan pelapor. Dari segi pelopor, anak-anak bisa membekali diri dengan berbagai informasi terkait merokok. Kemudian, ia dapat menyuarakan atau mensosialisasikannya pada teman-teman di sekitarnya.

“Selain edukasi lewat perkataan kepada teman-teman, di era globalisasi ini anak-anak juga dapat melakukan sosialisasi bahaya dan dampak merokok lewat Youtube ataupun Instagram mereka,” katanya dalam webinar Bincang Ahli dan Kelas Inspirasi Anak (BAKIAK) Jilid II yang bertajuk Cegah Anak dan Remaja Indonesia dari Bujukan Rokok pada 18 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Bagi mereka yang tergolong masih kecil dan belum cukup umur untuk menggunakan media sosial, menyusun kegiatan yang produktif dan kreatif terkait sosialisasi mencegah rokok juga bisa dilakukan. “Misalnya yang mudah, bisa membuat poster atau gambar-gambar yang nantinya ditempel di dinding sebagai bentuk peringatan kepada siapapun yang melihat,” katanya.

Sedangkan sebagai pelapor, anak-anak tentu diharapkan bisa membuka suara dan berani memberitahu pihak berwenang jika mendapati teman atau saudara yang merokok. Beberapa pihak yang dimaksudkan termasuk orang tua dan guru pelaku, ataupun Dinas PPPA serta layanan pengaduan lainnya. “Dengan berani melapor, anak-anak yang merokok akan semakin mudah dikontrol sehingga kegiatan tersebut tidak dilakukan lagi,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

1 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

4 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

7 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

7 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

7 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

8 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

9 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya