Ragam Terapi yang Bisa Dilakukan untuk Atasi Penyakit Langka ALS

Minggu, 21 Juni 2020 17:30 WIB

Ilustrasi ALS atau Amyotrophic lateral sclerosis / kursi roda / disabilitas / difabel. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan asisten pelatih Luis Enrique di Barcelona, Juan Carlos Unzue baru-baru ini mengumumkan kabar yang mengejutkan tentang kondisi kesehatannya. Melansir dari situs Reuters, ia diketahui mengidap penyakit neurologis langka Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).

ALS sendiri adalah penyakit pada sistem saraf progresif yang mempengaruhi sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Ini menyebabkan hilangnya kontrol otot sehingga penderitanya akan kesulitan untuk bergerak, berbicara, makan, ataupun bernapas.

Sayang, tidak ada pengobatan yang dianggap ampuh untuk mengatasi Amyotrophic Lateral Sclerosis. Namun, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala, mencegah komplikasi yang tidak diinginkan, dan memperlambat laju perkembangan penyakit. Apa saja?

Melansir dari situs Medical News Today dan Web MD, berikut adalah 4 terapi untuk penyakit ALS.

  1. Terapi fisik
    Terapi fisik dapat membantu orang dengan ALS untuk mengelola nyeri dan mengatasi masalah mobilitas. Gerakan yang umumnya diberikan ialah olahraga intensitas rendah (berguna untuk meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan kesejahteraan secara keseluruhan). Membantu untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal, menggunakan alat bantu mobilitas seperti alat bantu jalan dan kursi roda serta perangkat seperti landai juga disarankan.

  2. Terapi okupasi
    Terapi okupasi juga dapat membantu pasien ALS mempertahankan independensinya lebih lama. Secara khusus, ini ampuh menolong mengkompensasi kelemahan tangan dan lengan mereka. Terapi ini dilakukan lewat pemilihan peralatan yang adaptif dan teknologi tambahan untuk rutinitas harian mereka.

  3. Terapi pernapasan
    Terapi pernapasan mungkin diperlukan pada waktunya, karena pada pasien ALS, otot-otot pernapasan akan menjadi semakin lemah. Terapi pernapasan lewat alat bantu yang biasa digunakan pasien untuk bernafas lebih baik di malam hari umumnya adalah ventilasi mekanis. Salah satu ujung tabung terhubung ke respirator, sedangkan ujung lainnya dimasukkan ke batang tenggorokan melalui lubang yang dibuat melalui pembedahan di leher, atau trakeostomi.

  4. Terapi wicara
    Terapi wicara bermanfaat ketika pasien ALS mulai sulit berbicara. Terapis wicara dapat membantu dengan mengajarkan teknik adaptif. Metode komunikasi lain termasuk menulis dan peralatan komunikasi berbasis komputer juga termasuk dalam terapi ini.

  5. Dukungan nutrisi
    Dukungan nutrisi sangatlah penting, karena kesulitan menelan dari pasien ALS dapat menyulitkan untuk mendapatkan nutrisi yang cukup. Ahli gizi dapat menyarankan untuk menyiapkan makanan bergizi yang lebih mudah ditelan. Perangkat hisap dan tabung pengisi juga dapat membantu.

    SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | REUTERS | MEDICALNEWSTODAY | WEBMD

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

2 jam lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

8 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

2 hari lalu

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

Paris Saint-Germain (PSG) kalah 0-1 dalam leg pertama semifinal Liga Champions. Luis Enrique masih optimistis bisa lolos.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

8 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

9 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

11 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

PSG Makin Dekat dengan Gelar Ligue 1 Prancis Usai Kalahkan Lyon 4-1, Setelah Pastikan Maju ke Semifinal Liga Champions

12 hari lalu

PSG Makin Dekat dengan Gelar Ligue 1 Prancis Usai Kalahkan Lyon 4-1, Setelah Pastikan Maju ke Semifinal Liga Champions

PSG unggul 11 poin dari tim di bawahnya dengan lima laga tersisa Ligue 1 Prancis yang belum dimainkan musim ini.

Baca Selengkapnya