Selain Garam, Duduk Terlalu Lama Adalah Pemicu Utama Hipertensi

Rabu, 24 Juni 2020 12:38 WIB

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang tak boleh disepelekan. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya satu dari tiga orang di dunia menderita tekanan darah tinggi.

Hipertensi termasuk penyakit yang tak bisa sembuh dan hanya dapat dikontrol dengan konsumsi obat. Tentu Anda tak ingin menjadi salah satu penderitanya, bukan? Untuk itu, memahami penyebab tekanan darah tinggi pun penting agar kita dapat menghindarinya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular di Rumah Sakit Pondok Indah Simon Salim dalam webinar bersama RSPI pada 22 Juni 2020 menyebutkan empat pemicu hipertensi. Apa saja?

  1. Genetik
    Secara genetik, orang tua dengan hipertensi memiliki kemungkinan sebanyak 60 persen untuk menurunkan penyakit serupa pada anaknya. Meski begitu, bukan berarti hal tersebut tak bisa dicegah. Menurut Simon, perubahan gaya hidup dapat membantu mengecilkan kemungkinan terjangkit hipertensi. “Jadi Anda harus ketat menjaga tubuh misalnya dengan mempertahankan berat badan normal, hindari merokok, olahraga,” katanya.

  2. Duduk terlalu lama
    Tahukah Anda bahwa duduk terlalu lama juga bisa meningkatkan risiko hipertensi? Menurut Simon, duduk selama satu jam saja bisa menaikkan kadar tekanan darah hingga dua persen. Hal tersebut juga berlaku kelipatannya jika duduk dikerjakan lebih lama.

    Adapun duduk lama berhubungan erat dengan nonaktifnya tubuh dan penurunan kebugaran sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat. Untuk mengatasinya, bergerak setidaknya tiga menit setelah duduk selama satu jam pun disarankan Simon. “Boleh berdiri, jalan-jalan, jongkok, yang penting gerak terus duduk kembali tidak papa,” ungkapnya.

  3. Mengkonsumsi makanan tinggi garam
    Secara tidak sadar, makanan yang Anda konsumsi mungkin tinggi garam. Beberapa jenisnya termasuk makanan kaleng, makanan instan, sereal ataupun jus kemasan. Sayangnya, makanan tinggi sodium tersebut membuat ginjal bekerja dengan membuat tubuh kebanyakan cairan termasuk pada pembuluh darah sehingga tekanan darah mengalami peningkatan.

    Untuk itu, Simon mengimbau agar memperhatikan asupan garam harian serta menghindari jenis makanan cepat saji. “Berdasarkan aturan konsumsi GGL (gula, garam, lemak), garam tidak boleh lebih dari lima gram setiap harinya,” ujarnya.

  4. Merokok
    Rokok juga berhubungan erat dengan risiko hipertensi. Sebab menurut Simon, kandungan nikotin pada produk tembakau dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit selama beberapa waktu. Selain itu, nikotin juga bisa merusak sel pembuluh darah. Adapun keduanya sama-sama menaikkan tekanan darah. “Kalau belum pernah merokok, jangan mencoba karena berbagai risikonya. Kalau sudah terlanjur, usahakan untuk berhenti demi kesehatan,” tutupnya.

    SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

23 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

11 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya