Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah kala New Normal

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 30 Juni 2020 10:25 WIB

Ilustrasi terapis (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan banyak terjadi selama pandemi COVID-19, termasuk karir. Banyak orang harus melakukan peralihan karir secara tiba-tiba ketika terpaksa bekerja dari rumah selama wabah virus corona karena kebijakan lockdown.

Dilansir BBC, ada tiga jenis pekerjaan yang sebelumnya dianggap hanya dapat dilakukan melalui pertemuan langsung dengan klien, ternyata dapat dikerjakan dari rumah secara efektif di masa new normal.

Terapi bicara
Shameena Rabbi, 39 tahun, adalah terapis bicara dan pengusaha yang tinggal di Essex. Dia memimpin tim yang terdiri dari 25 terapis yang bekerja dengan orang-orang yang memiliki masalah komunikasi. Banyak kliennya adalah keluarga dengan anak-anak autis, down's syndrome, atau cerebral palsy.

Biasanya, tim bekerja di klinik dan sekolah di London. Tetapi sejak lockdown, mereka harus melakukan pekerjaan dari jarak jauh. Terapis melakukan panggilan video dari rumah untuk menjangkau klien. Mereka menyebutnya dengan teleterapi.

Mereka menggunakan aplikasi seperti WhatsApp, Google Meet, dan FaceTime serta mengikuti pedoman telehealth. Karena terapis tidak dapat melakukan aspek fisik dari terapi online, mereka harus mendelegasikan ini kepada orang tua, yang mungkin tidak selalu hadir di sesi.

Advertising
Advertising

"Namun, itu ternyata menjadi sesuatu yang secara mengejutkan memberdayakan dan bermanfaat," kata Shermeena.

Dia terkesan dengan betapa efektifnya sesi terapi online. "Untuk pasien yang lebih muda, layar digital hanyalah bagian dari kehidupan normal," katanya. "Sangat menyenangkan melihat pasien berada di rumah mereka dan ini mengurangi biaya perjalanan untuk semua orang."

Butik gaun pengantin
Anna Wood, 40 tahun, mengelola butik gaun pengantin sendiri di desa Long Buckby, Northampton Shire. Dia sebelumnya menjalankan beberapa perusahaan online tetapi selalu bermimpi memiliki tempat bisnis sendiri. Dia mengambil cuti dari pekerjaan untuk menikah dan ini terbukti sebagai momen pencerahan.

“Saya tidak pernah benar-benar mendapatkan pengalaman yang saya inginkan sebagai pengantin wanita mengunjungi butik, jadi saya melihat celah di pasar,” kenangnya.

Butiknya dibuka pada Oktober 2018 dan melayani hampir 100 pengantin sebelum virus corona menyerang. Meskipun ia senang ketika bekerja di butik, lockdown telah membuatnya mempertanyakan berbagai hal dan dia sekarang berpikir untuk menutup butiknya begitu sewanya habis. Lockdown justru telah membuatnya fokus pada bagian bisnis yang menurutnya paling menguntungkan, apa yang ia sebut sebagai pelatihan untuk pengantin wanita.

"Tidak semua pengantin menikah dan berada tempat yang benar-benar bahagia, beberapa sangat cemas dan memiliki masalah kepercayaan diri," kata Wood.

Orang-orang di industri gaun pengantin telah lama mengetahui bahwa aktivitas belanja telah bermigrasi secara online. Tetapi, mereka yakin akan kebal karena ini adalah layanan khusus yang dipersonalisasi. Namun lockdown telah membuat orang sadar mereka juga bisa mendapatkan layanan pribadi yang memuaskan secara online.

Produksi digital
Annabel Sheen, 30 tahun, bergabung dengan Imperial War Museum di London pada April 2020. Namun, museum ditutup untuk umum karena virus corona. Biasanya, bangunan itu akan menjadi fokus rutinitas hariannya. Perannya adalah membuat koleksi menjadi hidup, spesialisasinya adalah membuat pameran digital.

“Saya belum pernah bertemu kolega saya secara langsung, saya bahkan belum mendapatkan kartu staf,” katanya.

Bekerja di museum adalah tentang mengenal ruang fisik, memantau pameran dan kurator di sana, sehingga lockdown telah menjadi tantangan besar. "Hampir semua yang saya kerjakan adalah konten baru yang bukan bagian dari rencana tim kami beberapa bulan yang lalu," tambahnya.

Seminar umum yang akan diadakan di museum juga telah bermigrasi secara online, dan Sheen juga harus membantu siaran langsungnya. Dia berharap untuk akhirnya bisa bertemu timnya ketika lockdown mereda dan museum dibuka.

Berita terkait

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

9 jam lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

4 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

13 hari lalu

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

17 hari lalu

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.

Baca Selengkapnya

Agen Pekerjaan ACB Cottbus GmbH Bantah Terlibat Program Ferienjob

25 hari lalu

Agen Pekerjaan ACB Cottbus GmbH Bantah Terlibat Program Ferienjob

Direktur Pelaksana Agen Pekerjaan ACB Cottbus GmbH, Ralf Peter Stimmer, mengatakan tak ada hubungannya dengan Ferienjob mahasiswa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Inspiratif Office Boy yang Kini Sukses Menjadi Bos

28 hari lalu

Kisah Inspiratif Office Boy yang Kini Sukses Menjadi Bos

Di mana ada tekad kuat maka di situ akan ada jalan. Dan mantan office boy bernama Kosim sudah membuktikannya dengan menjadi seorang manajer umum.

Baca Selengkapnya

Jangan Tanyakan 4 Hal Pribadi Ini saat Wawancara Kerja

31 hari lalu

Jangan Tanyakan 4 Hal Pribadi Ini saat Wawancara Kerja

Saat melakukan wawancara kerja, fokuslah pada pertanyaan terkait pekerjaan dan hindari bertanya soal kehidupan pribadi pelamar kerja.

Baca Selengkapnya

6 Tips Ikut Walk-in Interview Pekerjaan agar Tak Sia-Sia Datang

37 hari lalu

6 Tips Ikut Walk-in Interview Pekerjaan agar Tak Sia-Sia Datang

Para pencari kerja perlu mempersiapkan diri sebelum menghadapi walk-in interview.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

38 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

41 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya