Dokter Luruskan 4 Mitos Seputar Vaksinasi Pada Anak

Kamis, 2 Juli 2020 19:00 WIB

Petugas memberikan vaksin kepada salah satu anak saat imunisasi di salah satu posyandu di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 6 Mei 2020. Imunisasi dilaksanakan pada ruang terbuka serta orang tua wajib menggunakan masker. ANTARA/Mohamad Hamzah

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi atau imunisasi adalah salah satu kegiatan medis yang penting diterapkan pada anak-anak. Imunisasi akan membantu menciptakan daya tahan tubuh yang kuat untuk menghadapi berbagai virus dan bakteri penyebab penyakit lewat pembentukan antibodi.

Sayangnya berkaitan dengan vaksinasi, masih banyak pendapat yang salah tentang penggunaannya. Sebagai bentuk edukasi kepada para orang tua, Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Pondok Indah Caessar Pronocitro dalam keterangan pers yang diterima Tempo.co pada 2 Juli 2020 meluruskan beberapa mitos yang tersebar di masyarakat.

  1. Mitos pertama: Vaksinasi dapat menyebabkan autisme
    Caessar mengatakan bahwa masih banyak masyarakat yang percaya bahwa vaksinasi dapat menyebabkan autisme. Hal tersebut didukung oleh penelitian seorang dokter bedah bernama Wakefield dengan hanya 18 sampel di tahun 1998 mengenai keterkaitan vaksin MMR dan autisme.

    Caessar membantah studi itu. “Berbagai penelitian lain yang lebih shahih dan melibatkan sampel jauh lebih besar membuktikan tidak ada kaitan vaksin MMR dengan autisme. Kemungkinan, usia pemberian vaksin MMR (sekitar 1 tahun) bertepatan dengan usia di mana gejala-gejala autisme mulai tampak, sehingga seolah-olah berkaitan,” katanya.

  2. Mitos kedua: Sebagian vaksinasi tidak wajib sehingga tidak penting diberikan.
    Menurut Caessar, masing-masing vaksin mencegah penyakit yang berbeda. Contohnya ada vaksin untuk Hepatitis B, BCG, polio, DPT kombo, dan campak. Namun, bukan berarti vaksin lain tidak penting. “Vaksin PCV mencegah peradangan paru-paru (pneumonia) dan peradangan selaput otak (meningitis). Pneumonia adalah penyebab kematian balita nomor satu di Indonesia. Vaksin rotavirus mencegah diare akibat rotavirus. Diare adalah penyebab kematian balita nomor dua di Indonesia. Jadi vaksin tetap harus dilakukan,” katanya.

  3. Mitos ketiga: Anak yang batuk, pilek, atau minum obat tidak boleh vaksinasi
    Caessar menjelaskan bahwa kondisi batuk pilek ringan tanpa demam bukanlah kontraindikasi untuk vaksinasi. Lagipula sebagian besar obat-obatan, termasuk antibiotik, tidak mempengaruhi potensi vaksin.

    Dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan anak tidak berada dalam kondisi penyakit berat. “Karena kalau anak mendapatkan pengobatan yang bersifat menekan imunitas untuk jangka waktu lama, pemberian vaksin harus ditunda agar pengobatan pertama tetap berjalan maksimal,” katanya.

  4. Vaksin tidak dapat diberikan apabila sudah terlambat dari jadwal
    Menurut Caessar, vaksin tetap dapat disusulkan apabila terlambat. Terlebih jika anak belum memiliki kekebalan dari vaksin tersebut. “Satu hal lagi, pemberian vaksin yang sifatnya serial tidak perlu mengulang dari awal apabila ada yang terlambat,” katanya.

    SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

7 jam lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

19 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

2 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

4 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya