Corona, Dokter Ingatkan Jangan Terlambat Jalani Hidup Sehat

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 4 Juli 2020 12:14 WIB

Ilustrasi Gaya Hidup Sehat Pria. probioticshub.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis penyakit dalam Eka Ginanjar mengingatkan masyarakat mengurangi asupan tidak sehat saat pandemi COVID-19, seperti merokok serta mengonsumsi pangan mengandung gula, garam dan lemak berlebih. "Maka, jangan sampai terlambat menerapkan hidup sehat untuk mencegah faktor risiko," kata Eka Ginanjar dalam jumpa pers daring di Jakarta, Sabtu 4 Juli 2020.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu mengatakan di masa sebelum pandemi COVID-19, masyarakat yang tidak menerapkan pola hidup sehat sudah sangat banyak dan mereka adalah golongan rentan terkena penyakit tidak menular.

Semasa pandemi seperti saat ini, kata dia, persoalan asupan harus menjadi perhatian agar sehat serta seimbang terlebih banyak masyarakat yang juga memiliki kebiasaan merokok. Tubuh yang kurang sehat, lanjut dia, tentu sangat mudah terinfeksi berbagai penyakit menular termasuk COVID-19. "Merokok ini menjadi masalah dengan para perokok adalah golongan yang muda dan tidak pandang gender. Padahal merokok efeknya itu memang tidak langsung fatal. Perokok akan menumpuk racun dan penyakit dan baru menerima dampaknya setelah kebiasaan 15-20 tahun," kata dia.

Dia mengatakan banyak pasien yang datang ke dokter penyakit dalam ketika dada sakit, nyeri atau gangguan kesehatan lain akibat pola hidup tidak sehat. Mereka, kata dia, banyak yang baru berhenti merokok ketika mengalami gangguan kesehatan. Padahal sejatinya penyakit yang mereka keluhkan itu buah dari kebiasaan buruknya selama bertahun-tahun.

Sementara dikaitkan dengan pandemi, lanjut dia, orang dengan gangguan penyakit tidak menular karena asupan yang tidak sehat itu adalah kalangan rentan. Alasannya, kata Eka, selain kekebalannya tidak begitu baik tetapi juga struktur jaringan tubuhnya mengalami gangguan fungsi akibat asupan tidak sehat seperti kebiasaan merokok serta asupan berlebih dari gula, garam dan lemak.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

4 jam lalu

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Kemenkes menyebut tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

3 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

3 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

6 hari lalu

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

9 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

12 hari lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya