Kementerian Kesehatan: PHW 90 Persen pada Rokok Bisa Tercapai

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 Juli 2020 13:36 WIB

Ilustrasi peringatan kesehatan di bungkus rokok.. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan yakin usulan untuk menambah prosentase Pictorial Health Warning ( PHW ) atau Peringatan Kesehatan Bergambar atau menjadi 90 persen pada bungkus rokok bisa tercapai. “Kami berupaya melakukannya karena itu merupakan suatu amanah yang harus kita capai bersama-sama,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam webinar tentang Kawasan Tentang Rokok sebagai Basis membangun Ketahanan Sosial dalam Perspektif Revisi PP 109 Tahun 2012 di Jakarta, Selasa, 7 Juli 2020.

Oscara menjelaskan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan memang menginisiasi revisi Peraturan Pemeritah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamaan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Dalam satu bungkus rokok, selama ini peringatan Kesehatan Bergambar atau PHW selama ini baru 40 persen.

Jika dibandingkan dengan negara lain, ukuran PHW di Indonesia bisa dibilang paling kecil, bahkan di Asia Tenggara. Misalnya, Vietnam dan Filipina, PHWnya 50 persen, Malaysia 55 persen, Singapura 75 persen, India 85 persen, Myanmar 80 persen, Thailand 85 persen, dan Timor Leste 92,50 persen.

“Dalam roadmap kita membunyikan seperti itu. Dari sisi komitmen pemerintah tidak diragukan lagi,” ujarnmya.

Direktur Penyakit Tidak Menular Cut Putri Arianie mengatakan Kementerian Kesehatan tidak bekerja sendirian untuk mengegolkan target memperbesar PHW. “Kami melakukan advokasi ke kementerian lintas yang terkait. Misalnya, di Pendidikan, ada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang KTR di sekolah,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurut dia, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk melobi kementerian lain, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kemendikbud. “Kami ingin menggandeng Kementerian Dalam Negeri untuk mengawal implementasi KTR. Kolaborasi itu sudah dikoordinasi oleh Bapenas,” ucapnya.

Senior advisor Human Right Working Group, Rafendi Djamin mengusulkan agar koordinasi untuk revisi PP 109 ini tidak hanya dipegang oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tapi juga kementerian lain agar prosesnya bisa cepat. “Saya lihat posisi kita sudah darurat pengendalian tembakau yang membutuhkan leadership, butuh panglima di tiap daerah. Tanpa panglima dan sanksi yang jelas, maka nilai pembangunan ini jadi sia-sia,” ujarnya.

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

56 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya