Psikolog Bagikan Tips Tumbuhkan Online Resiliation pada Anak

Rabu, 8 Juli 2020 10:30 WIB

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations

TEMPO.CO, Jakarta - Online resiliation adalah salah satu keterampilan yang wajib ditanamkan orang tua sejak anak masih kecil sebab di era digital ini, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya cyberbullying dan paparan konten-konten negatif.

Adapun, dengan online resiliation, anak dengan mudah menghadapi seluruhnya. Mereka mampu mengatasi situasi sulit, berbahaya, dan berisiko dalam dunia daring. Bahkan, mereka juga mampu menghadapi dan memulihkan kondisi psikologis usai mendapatkan pengalaman negatif saat beraktivitas daring.

Tak kalah penting, anak bisa lebih berdaya dalam menyaring dan merespons berbagai hal yang ditemui ketika berinteraksi dengan teknologi digital. Lalu, persiapan dan cara apa saja yang bisa diterapkan orang tua sebagai bentuk pengajaran online resiliation pada anak?

Ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI), Wiwin Hendriani, pun membagikan tips mudahnya. Pertama, ia mengimbau agar orang tua terlebih dulu mengenalkan anak pada berbagai risiko yang mungkin dihadapi di media sosial. Setidaknya, salah satu risiko yang paling sering ditemui adalah risiko konten.

“Anak harus dikenalkan dengan potensi risiko terlebih dulu supaya tahu apa yang bisa dilakukan jika dihadapi sungguhan. Risiko konten itu terjadi saat individu mengakses konten muatan negatif sehingga berpengaruh negatif. Orang tua bisa jelaskan contohnya, seperti pornografi dan konten hoaks,” katanya dalam webinar bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Selasa, 7 Juli 2020.

Advertising
Advertising

Setelah mengetahui risiko, orang tua bisa mulai melatih anak mengelola risiko dan mencari bantuan jika tidak bisa mengatasinya secara tepat. Menurut Wiwin, ada dua strategi yang bisa dilakukan, yakni coping komunikatif dan proaktif.

Coping komunikatif artinya anak harus bisa berkomunikasi dengan orang tua jika ada sesuatu yang tidak benar ditemui dalam penggunaan teknologi. Sedangkan coping proaktif ditujukan agar mereka mampu bertindak tegas dalam menghindari maupun menghapus informasi yang memuat konten negatif itu,” ujarnya.

Terakhir, barulah anak-anak bisa diajarkan tentang mengelola pengalaman negatif apabila sudah terlanjur mengalami hal buruk. Cara mudahnya menurut Wiwin adalah dengan melatih regulasi emosi yang ditentukan berdasarkan empat zona, yakni biru, hijau, kuning, dan merah.

“Zona hijau paling baik, jadi anak tetap bahagia dan tujuan kita di sana. Tapi, kalau masuk zona biru yang ditandai dengan kesedihan, maka anak sebaiknya beristirahat dari medsos untuk sementara waktu. Kalau kuning biasanya anak mulai frustasi dan stres, medsosnya harus digunakan dengan batasan, dan zona merah yang penuh kemarahan tidak terkendali, medsos harus benar-benar distop,” katanya.

Berita terkait

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 jam lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

1 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

2 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

6 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

6 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

6 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

6 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

7 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya