Masih Ada Orang yang Belum Percaya Pandemi Covid-19 Ini Nyata

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 19 Juli 2020 15:00 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah menelan korban jiwa. Meski begitu, masih ada orang yang bertanya-tanya, apakah wabah corona ini benar-benar terjadi. Mereka menyangsikan virus yang mematikan itu karena memang tidak terlihat kasat mata, efeknya pun seperti flu atau penyakit saluran pernapasan, dan pencegahannya 'hanya' dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga kebersihan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospital, Jimmy Tandradynata mengatakan pertanyaan tentang keberadaan virus corona ini selalu dia dengar setiap hari dari pasien. "Ada pertanyaan sehari-hari dari pasien, "Dok, benarkah Covid-19 ini ada? Saya kok enggak pernah lihat?" kata Jimmy dalam diskusi daring bertema 'New Normal Means New Danger?' pada Sabtu, 11 Juli 2020.

Jimmy mengatakan pasien tersebut bertanya begitu karena tidak bersinggungan dengan dunia medis, kecuali saat sakit. Lagipula, menurut dia, situasi di Indonesia berbeda dengan sejumlah negara yang menerapkan karantina total kepada masyarakatnya.

Di Indonesia, khususnya Jakarta, memang berlaku kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar atau PSBB. Namun sejumlah sektor masih dibolehkan beraktivitas dan tidak ada sanksi tegas bagi mereka yang melanggar protokol kesehatan. "Tapi semua punya konsekuensi lain, terutama dari sisi ekonomi," katanya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospital, Jimmy Tandradynata saat diskusi daring bertema 'New Normal Means New Danger?' pada Sabtu, 11 Juli 2020.

Advertising
Advertising

Dia pun memaklumi pertanyaan tersebut muncul karena banyak orang yang sebenarnya terinfeksi Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala sakit apapun. "Jadi kita tidak tahu apakah dia terinfeksi Covid-19 atau tidak," katanya. Karena itu, Jimmy melanjutkan, penting memakai masker yang menutupi hidung dan mulut untuk melindungi diri serta orang-orang di sekitar.

Jimmy menambahkan kondisi sirkulasi udara juga harus dipertimbangkan selama pandemi Covid-19. Apakah ruangan tertutup lebih baik ketimbang ruangan terbuka di masa pandemi ini? Jimmy mengatakan yang penting adalah sirkulasi udaranya.

Di ruang perawatan rumah sakit misalnya, menurut Jimmy, meskipun kondisinya tertutup dan menggunakan penyejuk udara, ada exhaust yang berfungsi menyedot udara, termasuk droplet untuk dibuang ke luar. Sementara di ruang biasa, misalkan rumah, upayakan sirkulasi udara tetap lancar dengan cara membuka pintu dan jendela. "Jangan pakai penyejuk udara terus tanpa ada bukaan untuk sirkulasi udara," kata dia.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

21 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya