Halal Haram Vaksin Masih Jadi Tantangan Eliminasi Hepatitis

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 28 Juli 2020 13:03 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan vaksin sebagai upaya mencegah penularan hepatitis di Indonesia masih harus menghadapi sejumlah persoalan. Salah satu diantaranya adalah anggapan bahwa kandungan vaksin hepatitis yang tidak halal.

Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Yurianto, untuk menyelesaikan polemik vaksin hepatitis yang dianggap tidak halal dibutuhkan komunikasi yang intens dengan tokoh agama dari berbagai lapisan masyarakat. Dia menyebut pada dasarnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memberikan fatwa bahwa vaksin tidak bisa dikatakan haram apabila melihat pada manfaatnya yang sedemikian besar.

"Masalah itu sudah sejak lama, vaksin dianggap haram. Saat ini harus diupayakan bagaimana membangun pemikiran yang utuh di masyarakat terkait dengan vaksin. Alim ulama di MUI sudah mengatakan bahwa pemberian vaksin lebih banyak manfaatnya daripada mudaratnya," katanya dalam Peringatan Hari Hepatitis Sedunia pada Selasa 28 Juli 2020 yang digelar secara virtual.

Yuri, demikian sapaan akrabnya mengatakan vaksin hepatitis yang diproduksi di dalam negeri saat ini sudah diekspor ke sejumlah negara di Timur Tengah yang notabene berpenduduk mayoritas muslim. Oleh karena itu, menurutnya masyarakat seharusnya tak perlu khawatir perihal kehalalan dari vaksin tersebut. "Mereka malah berbondong-bondong mengimpor vaksin dari kita karena mereka percaya vaksin yang kita produksi itu halal. Itu juga perlu dikomunikasikan dengan tokoh agama untuk nantinya disampaikan ke masyarakat," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa sampai saat ini hepatitis masih menjadi beban bagi pemerintah lantaran angka prevalensinya masih tinggi. Prevalensi infeksi hepatitis B di Indonesia masih sebesar 7,1 persen atau 18 juta jiwa, sedangkan hepatitis C berada di angka 1,01 persen atau 2,5 juta jiwa. "Baik Kemenkes maupun Dinkes (Dinas Kesehatan) memang memprioritaskan pencegahan, terutama dengan imunisasi atau pemberian vaksin. Imunisasi hepatitis B itu contohnya harus dilakukan pada bayi yang umurnya kurang dari 24 jam, dilanjutkan lagi ketika umur sebulan, lalu dua bulan, seterusnya," katanya.

Advertising
Advertising

Saat ini MUI baru menetapkan status halal pada empat jenis vaksin, yaitu vaksin meningitis (Menivax), influenza (Flu Hualan), tuberkolosis (Bacille Calmette-Guérin/BCG), dan flubio. Namun, MUI juga membuat pengecualian vaksin yang belum mengantongi sertifikat halal lantaran kandungannya asalkan memenuhi tiga kondisi, antara lain digunakan pada kondisi mendesak atau darurat, belum ditemukan vaksin yang halal atau suci, dan adanya keterangan dari ahli bahwa belum ditemukan vaksin dengan kandungan yang halal.

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 jam lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

4 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

9 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

11 hari lalu

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya