Tidak Hanya Fokus pada Literasi, Ini Aksi Komunitas Nulis Aja Dulu

Selasa, 28 Juli 2020 19:19 WIB

Meet-up dan bedah kreatif grup Nulis Aja Dulu bersama Penulis Iksaka Banu pada Agustus 2019/Doc. NAD

TEMPO.CO, Jakarta - Menulis tidak hanya bisa Anda lakukan di rumah untuk diri sendiri. Anda pun bisa menulis di sebuah komunitas menulis. Tentu saja hal itu bisa memberikan banyak manfaat bagi Anda. Salah satu komunitas yang mendukung literasi dan kini eksis di media sosial Facebook adalah Grup Nulis Aja Dulu (NAD). Grup yang digawangi oleh 7 admin yaitu Irma Susanti Irsyadi, Melanie Agustine, Brigitta Innes, Ruhyat Hardadinata, Tamz Martaatmaja, Ridanty, dan Sissy Dwi Fidrianti ini mulai eksis sejak bulan Desember 2018.

Salah satu admin, Irma Susanti Irsyadi mengatakan awalnya ada beberapa admin yang sudah saling mengenal melalui komunitas film. Beberapa admin lainnya adalah teman saat kuliah. "Kami sama-sama suka menulis dan sering mengadakan acara penulisan, jadi kenapa tidak kalau kami bikin sesuatu yang sejenis dan akhirnya membuat komunitas sendiri," ucap Irma saat ditemui beberapa waktu lalu di Kawasan Senayan.

Founder dan Admin grup Nulis Aja Dulu Melanie Agustine/ Doc. NAD

Kendati di Facebook sudah ada komunitas sejenis, namun Irma mengatakan hal itu tidak menghalangi semangat mereka membuat kelompok menulis. "Akhirnya kami mulai dari puluhan orang termasuk temen-temen sendiri dulu," kata Irma.

Walau sempat bingung memilih nama, mereka pun memilih nama Komunitas 'Nulis Aja Dulu', setelah salah satu member menceletuk 'Ya sudah nulis aja dulu'. "Tak terasa sampai sekarang, komunitas kami sudah beranggotakan 13 ribu member. Mau mengubah nama juga jadi sayang akhirnya malah jadi brand kami," kata Irma.

Kelompok ini berharap agar semakin banyak orang bisa melek literasi dengan menulis. Namun untuk memperkaya kosakata saat menulis, mereka pun mengajak masyarakat untuk lebih rajin membaca. Salah satu Admin Melanie Agustin Misi mengatakan dirinya sering gemas ketika orang tidak suka membaca. Sehingga harapan mereka, NAD bisa mengajak lebih banyak orang untuk menyukai hobi baca. "Benefit membaca itu banyak, kita bahkan bisa mengambil berbagai nilai kehidupan dari ragam bacaan," kata Melanie.

Advertising
Advertising

Menurut Melanie, NAD pun mendorong orang-orang lebih percaya diri dalam menulis. Tidak masalah bila anggota komunitas itu tidak pernah mendapatkan pelajaran teknik menulis sebelumnya.

Irma menambahkan member NAD banyak yang tidak berkecimpung di dunia tulis menulis. Usia beberapa anggota itu pun tidak muda lagi. Namun para anggota itu semangat karena bergabung di grup dengan lingkungan yang saling mendukung. Tidak jarang antar member memberikan saran, kritik dan tips terkait tata cara penulisan atau tanda baca. "Sesuatu yang diawali dengan komitmen ternyata hasilnya malah menginspirasi. Penulis pun malah semakin semangat bila dikasih dukungan, karena cara penyampaian kritiknya juga baik," kata Irma

Tak sekadar belajar menulis, melalui NAD, para anggota komunitas juga menggunakan kegiatan tulis menulis di kelompok itu sebagai sarana penyembuhan. Mereka menuliskan berbagai emosi dan pengalaman mereka. Tidak jarang tema kegiatan menulis kelompok NAD merepresentasikan diri atau pengalaman khusus mereka. Salah satu contohnya adalah saat tema penulisan yang diambil NAD adalah masalah kekerasan seksual. "Ternyata ada member yang pernah jadi korban. Melalui tulisan, mereka jadi lebih terbuka dan diterima oleh komunitas kami," kata Irma yang sudah menganggap para anggota kelompok ini sebagai keluarga.

Founder dan Admin Grup Nulis Aja Dulu, Irma Susanti Irsyadi/ Doc. NAD

Kini, rata-rata ada 100 cerita yang diunggah para member dalam sehari. Cerita itu dirilis di laman resmi mereka, akun grup media sosial NAD. Tidak jarang pula beberapa tulisan anggota itu ditawarkan ke sejumlah penerbit. Irma berharap bisa membuat aplikasi khusus NAD suatu hari nanti. "Merasakan antusiasme member yang begitu besar, rasanya sayang kalau karya mereka disia-siakan. Kami usahakan tulisan para anggota kami distribusi agar lebih banyak yang membaca," kata Melanie yang tinggal di Bandung.

82 persen para anggota NAD adalah perempuan berusia 28-35 tahun yang ingin mengaktualisasi diri. Mereka ingin memiliki komunitas tanpa harus banyak beraktivitas keluar rumah. Maklum, sebagai orang tua para wanita ini punya tanggung jawab ke anak-anak untuk melek literasi.

Di masa Pandemi Covid-19 ini, peran NAD semakin kuat dan solid untuk mendukung satu sama lain. Masa pandemi membuat semua orang, termasuk anggota NAD, kesusahan secara ekonomi maupun untuk bersosialisasi. "Sekitar pertengahan Maret, NAD memutuskan untuk membuat program donasi untuk member yang terdampak pandemi. Saling mendukung dan menguatkan juga dilakukan antara sesama member di dalam grup," kata Melanie yang sudah memiliki 3 anak ini.

Selama masa pandemi, kegiatan literasi NAD terus berjalan. Mereka bahkan sempat menyelenggarakan dua kegiatan penulisan, yaitu NAD Battle Challenge, disusul #30HariMenulis. "Dua event ini disambut baik oleh seluruh anggota karena sebagian besar orang melakukan mayoritas aktivitas mereka di rumah," kata Melanie.

Berita terkait

Cara Berlatih Soal Melalui Framework Sebelum UTBK 2024

3 hari lalu

Cara Berlatih Soal Melalui Framework Sebelum UTBK 2024

Keberadaan framework SNPBM telah ada sejak tahun 2023 lalu, layanan ini bisa dimanfaatkan untuk mengetahui komponen soal dan uji coba soal UTBK 2024

Baca Selengkapnya

Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

14 hari lalu

Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

26 hari lalu

Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

Hari Film Nasional bisa menjadi momen untuk menyoroti berbagai program peningkatan literasi dan apresiasi film

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

32 hari lalu

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

33 hari lalu

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Membaca Buku Bacaan Literasi untuk Perkembangan Anak

54 hari lalu

5 Manfaat Membaca Buku Bacaan Literasi untuk Perkembangan Anak

Buku bacaan literasi memiliki beragam manfaat untuk perkembangan anak. Simak lima manfaat membaca buku jenis ini.

Baca Selengkapnya

Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.

Baca Selengkapnya

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

15 Januari 2024

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

Talon telah bergabung dengan PUBG Mobile Esport sebagai kemitraan resmi untuk event PUBG Mobile Super League - Asia Tenggara 2024.

Baca Selengkapnya

Komunitas Polisi Air Wonosalam, Sampah dan Harapan pada Capres 2024

14 Januari 2024

Komunitas Polisi Air Wonosalam, Sampah dan Harapan pada Capres 2024

Sebanyak 20 pelajar yang tergabung di Komunitas Polisi Air Wonosalam berdiskusi perihal kerusakan hutan dan aktivitas membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

11 Januari 2024

Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi muda terhadap literasi digital dan sejarah.

Baca Selengkapnya