Batasi Penggunaan Gawai pada Anak meski Harus Belajar dari Rumah

Reporter

Antara

Kamis, 30 Juli 2020 09:45 WIB

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Proses belajar dari rumah selama masa adaptasi new normal membuat anak lebih sering terpapar layar komputer atau ponsel. Namun, perubahan kebiasaan ini bukan alasan buat orangtua mengabaikan batasan waktu anak terpapar layar gawai.

Orangtua perlu mengontrol agar anak tak terpapar layar digital terlalu lama demi kesehatan dan tumbuh kembangnya. Dokter spesialis anak Ahmad Suryawan memaparkan pedoman waktu layar untuk anak dari berbagai rentang usia.

Anak usia 2-6 tahun (prasekolah) diperbolehkan menonton secara digital, namun durasinya maksimal 60 menit per hari. Untuk anak usia 6-12 tahun yang duduk di bangku sekolah dasar, waktu layar sebaiknya tidak lebih dari 90 menit. Ahmad menyarankan orangtua agar berdiskusi dengan pihak sekolah sehingga pembelajaran jarak jauh secara daring tidak melebihi 90 menit sehari.

"Pastikan penggunaan media atau screen time tidak jadi kebiasaan sebelum mengerjakan pekerjaan sekolah," katanya di bincang-bincang “Jaga Kesehatan, Belajar di Rumah, Bebas Stres" Rabu, 29 Juli 2020.

Ia menyarankan orangtua memastikan alokasi waktu anak untuk tidur, beraktivitas secara aktif yang melibatkan gerak fisik dan kegiatan harian penting lain tidak terkikis oleh penggunaan media. Pada usia ini, durasi tidur anak yang ideal adalah 9-11 jam.

Advertising
Advertising

Untuk anak usia sekolah menengah, yakni 12-18 tahun, waktu layar disarankan tidak lebih dari 2 jam. Anak yang lebih besar sudah memahami konsep keseimbangan waktu, jadi orangtua bisa membantu mereka mengelola jadwal penggunaan media setiap hari.

Menurut Ahmad, durasi screen time yang berlebihan pada anak usia dini bisa menimbulkan gangguan perkembangan, gangguan bicara-bahasa, gangguan perilaku dan sosial serta emosi, juga gangguan kecerdasan. Interaksi antara orangtua dan anak juga dapat berkurang.

Untuk bisa mengurangi waktu anak terpapar gawai, orangtua juga perlu mawas diri. Jika ingin perilaku anak berubah, orangtua pun harus mengurangi durasi berkutat di hadapan layar. Ahmad mengingatkan orangtua untuk bisa mengenali gejala stres pada anak selama masa pandemi.

Waspadalah bila ada perubahan perilaku dan emosi yang tidak stabil. Anak yang cemas berlebihan, tampak murung, dan menarik diri dari lingkungan bisa jadi tanda buah hati merasa tertekan. Amati juga kebiasaan tidurnya. Bila dia mengalami gangguan seperti sulit tidur dan mimpi buruk, bisa jadi anak sedang stres. Mengompol juga salah satu tanda, terutama untuk anak yang biasanya tidak mengompol.

Lengket secara berlebihan pada orangtua atau pengasuh pun salah satu pertanda anak stres. Untuk mengatasinya, berikan anak lebih banyak perhatian. Dengarkan pendapat dan keluh kesahnya serta libatkan buah hati ketika menyusun agenda.

Dampingi anak saat bermain dan belajar serta lakukan aktivitas fisik yang cukup. Hal yang tak kalah penting adalah memperlihatkan sikap yang tenang sehingga anak pun merasakan hal yang sama.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

11 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

11 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

11 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

12 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya