Daripada Makan di Luar, Makan Masakan Rumah Bantu Kualitas Diet Anda

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 1 Agustus 2020 17:13 WIB

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Pendiri Komunitas Sobat Diabet Rudy Kurniawan/Nutrifood

TEMPO.CO, Jakarta - Associate Brand Manager Tropicana Slim Annice Manthovani mengatakan untuk menjaga kualitas diet seseorang, akan lebih baik bila mengkonsumsi makanan yang dimasak di rumah sendiri. Annice menjelaskan Penelitian dari American Heart Association’s Scientific Sessions (2015) dan International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity (2017) menunjukkan bahwa lebih sering mengonsumsi masakan di rumah memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan keluarga dibandingkan memesan makanan dari luar.

"Manfaat tersebut mencakup kualitas diet yang lebih baik (termasuk dengan mengonsumsi buah dan sayur yang lebih tinggi), risiko kegemukan yang lebih rendah, serta risiko kelebihan lemak tubuh lebih rendah sehingga dapat membantu keluarga terhindar dari risiko berbagai penyakit, seperti hipertensi dan penyakit jantung," katanya dalam Festival Komunitas Momcredible 2020: The Smart, Healthy and Dependable Moms’ pada 1 Agustus 2020.

Menurut Annice, dengan memasak di rumah, orang dapat memilih bahan masakan yang lebih sehat, porsi yang sesuai, serta cara memasak yang lebih sehat. "Makan di rumah adalah cara diet yang murah dan praktis," kata Annice.

Ia mengatakan cara mudah yang dilakukannya adalah dengan mengubah cara memasak. Jadi daripada menggoreng makanan dengan mencelupkannya di minyak panas, lebih baik menggunakan metode kukus, tumis, bakar, hingga rebus. Selain itu, bisa juga mengganti minyak sawit dengan minyak biji bunga matahari. Agar tidak terlalu banyak konsumsi garam, Annice pun mengajak masyarakat lebih banyak menggunakan bumbu masakan rendah garam seperti rempah-rempah, bawang putih dan jamur-jamuran untuk menambah rasa gurih pada makanan. "Dengan cara mudah ini, kita bisa membantu atasi kalori dan lemak kita," katanya.

Finalist Masterchef Indonesia Chef Theophilus Hans/Nutrifood

Diet dengan mengurangi kadar lemak dan garam baik untuk kesehatan masyarakat. Pengurangan porsi lemak dan garam pun bisa mencegah penyakit hipertensi. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Pendiri Komunitas Sobat Diabet Rudy Kurniawan mengatakan saat ini jumlah kasus penyakit jantung dan hipertensi semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan penyakit hipertensi, jantung dan diabetes adalah top 3 atau 3 penyakit tidak menular teratas di Indonesia, dimana penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian.

Hipertensi dikenal sebagai silent killer (pembunuh diam-diam) karena sering timbul tanpa gejala. Hipertensi yang tidak terkontrol juga berkaitan dengan kasus kematian dini serta berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal dan gangguan penglihatan. Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia mencapai 63,3 juta orang atau hampir seperempat penduduk Indonesia mengidap hipertensi. "Penyebabnya adalah gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebihan dalam jangka panjang,” kata Rudy.

Menurut Rudy, para ibu memiliki peran yang penting untuk membantu keluarga menjaga gaya hidup sehat serta mencegah penyakit jantung dan hipertensi. Salah satunya dengan membatasi asupan gula, garam dan lemak harian dalam sajian makanan di rumah. Sesuai anjuran pemerintah, jumlah batasan GGL harian adalah gula sebanyak 50 gram perhari atau setara 4 sendok makan. Garam sebanyak 5 gram perhari atau setara 1 sendok teh. Lemak atau minyak sebesar 67 gram perhari atau setara 5 sendok makan. "Hal ini perlu didukung dengan pola makan yang sehat, mengacu pada pedoman gizi seimbang dan sesuai porsi piring makanku. Selain itu, tidak lupa olahraga teratur minimal 30 menit setiap hari dan istirahat cukup,” kata Rudy.

Advertising
Advertising

Untuk menginspirasi ibu-ibu Indonesia memasak sehat di rumah, diadakan sesi cooking workshop bersama Chef Theophilus Hans, Finalist Masterchef Indonesia. Chef Hans mendemokan resep sehat dan nikmat, di antaranya Ayam Bakar Santan Sambal Matah menggunakan produk Tropicana Slim Sunflower Oil, Kecap Asin, Santan Less Fat, Madu, dan Sweetener Classic. Selain itu, Chef Hans juga menyajikan cara membuat dua pastry yang lebih sehat, yaitu Whole Wheat Sweet Bun yang menggunakan produk Tropicana Slim Sweetener Classic dan Low Fat Milk, serta Korean Garlic Butter Bun yang menggunakan Tropicana Slim Kental Manis, Madu, Sweetener Classic dan Low Fat Milk.

Berita terkait

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

9 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

15 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

21 hari lalu

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.

Baca Selengkapnya

Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

24 hari lalu

Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran

Baca Selengkapnya

5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

26 hari lalu

5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Bolehkah Mencicipi Masakan Saat Puasa? Ini Penjelasannya

30 hari lalu

Bolehkah Mencicipi Masakan Saat Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah mencicipi masakan saat puasa? Anda mungkin masih ragu karena khawatir dapat membatalkan puasa. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

33 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

36 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

36 hari lalu

Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.

Baca Selengkapnya