Rambut Beruban di Usia Dini? Stres Bisa Jadi Faktornya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 5 Agustus 2020 14:08 WIB

Ilustrasi wanita beruban. medimanage.com

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak remaja dan anak muda yang memiliki rambut putih atau uban. Ada banyak faktor terjadi hal ini. Peggy Goh, Trichologist Utama di DRx Medispa mengatakan gen menyumbang sekitar 30 persen rambut yang mulai memutih, dengan 70 persen sisanya disebabkan oleh faktor lain seperti gaya hidup yang tidak sehat, stres oksidatif, kondisi medis, defisiensi nutrisi serta produk dan layanan yang menggunakan bahan kimia berbahaya.

Lantas apakah remaja bisa mengembalikan proses alami rambut mereka tanpa pewarna? Para ahli mengatakan itu mungkin, mereka menekankan bahwa ini sangat tergantung pada berbagai faktor. Menjaga gaya hidup sehat dan menurunkan tingkat stres dapat meminimalisir tumbuhnya uban. Goh menyatakan bahwa salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap uban prematur adalah stres oksidatif yang dapat terjadi ketika ada ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh.

"Stres oksidatif yang tidak terkendali dapat mempercepat proses penuaan dan dapat berkontribusi pada pengembangan beberapa kondisi, uban prematur adalah barometer umum untuk kesejahteraan secara keseluruhan," katanya dilansir dari Channel News Asia, Selasa 4 Agustus 2020.

Oleh karena itu Goh menyarankan agar istirahat yang cukup untuk memberi energi kembali dan dapat membantu mengurangi stres. "Mengelola dan mengadopsi gaya hidup yang mengurangi stres oksidatif memainkan peran kunci," jelasnya.

Diet juga memainkan peran penting. Mengonsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 dan seng seperti ikan, biji-bijian serta sayuran berdaun hijau seperti kangkung dan brokoli, dapat membantu membalikkan proses hilangnya pigmen rambut.

Advertising
Advertising

Semua tergantung pada diri sendiri. "Sekali seseorang kehilangan semua melanositnya, mereka tidak akan dapat memproduksi melanin dan oleh karena itu rambut abu-abu mereka tidak dapat dibatalkan," kata Lisa Tan, Managing Director (Singapura) dari Ales Group, yang memiliki merek perawatan rambut Phyto.

Berikut tipe untuk mengembalikan warna rambut alami :

  1. Diet sehat
    “Diet kaya antioksidan bisa mengurangi stres oksidatif. Misalnya, makanan laut, telur, dan daging adalah sumber vitamin B-12 yang baik, dan susu, salmon, dan keju adalah sumber vitamin D yang sangat baik," kata Tan.

    Mengkonsumsi lebih banyak makanan kaya antioksidan seperti sayuran dan buah-buahan juga dapat membantu mencegah rambut beruban. Goh menyarankan menghindari gula olahan dan olahan. "Konsumsilah seluruh makanan di mana dan kapan saja, dan makanan yang bebas dari pestisida, herbisida, dan fungisida," tambahnya.

  2. Olahraga teratur
    Olahraga yang konsisten dapat membantu mencegah penuaan dengan menjaga sirkulasi darah Anda berjalan dan memastikan bahwa fungsi tubuh Anda sehat.

  3. Istirahat cukup
    Tidur nyenyak yang cukup serta meluangkan waktu untuk bersantai akan membantu tubuh Anda meremajakan dan berkontribusi pada kesehatan rambut.

  4. Pakai perawatan rambut
    Goh menyarankan menggunakan produk perawatan rambut yang bebas dari bahan-bahan keras seperti paraben, sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES), dan juga untuk menghindari pencucian rambut yang berlebihan. “Perhatikan produk yang Anda gunakan untuk mencuci, mewarnai, dan menata rambut Anda. Sampo yang pemutihan dan keras dapat menyebabkan kerusakan dan rambut putih dini,” kata Tan.

  5. Berhenti merokok
    "Merokok memiliki efek buruk pada tubuh dan berkontribusi pada rambut putih," kata Tan. Hentikan itu karena perokok diketahui memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan rambut beruban.

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

6 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

8 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

8 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

8 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

11 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

13 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

13 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

13 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

16 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

18 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya