Pelecehan Daring Semakin Marak, Coba Lapor ke Aplikasi Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 16 Agustus 2020 12:00 WIB

Aplikasi bubbGUARD/Yayasan #TEGAR

TEMPO.CO, Jakarta - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat pandemi Covid-19 membuat pengguna internet meningkat. Sayangnya, ada pula dampak lain dari PSBB, yaitu meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan berbasis gender online, dan kekerasan daring atau online harassment.

Isu ini pun menjadi perhatian #TEGAR. #Tegar adalah organisasi nonprofit yang membantu perempuan untuk melepaskan diri dari jerat cinta beracun atau toxic relationship secara perlahan. Mulai dari membangun kesadaran diri, curhat, tegar, dan tinggal. Yayasan #TEGAR sebagai pendiri Gerakan #TEGAR, yaitu Perempuan dan Pria Tagar Tegar (P#T). Gerakan tersebut bertujuan untuk memberantas kekerasan dalam pacaran (KDP) lewat literasi ekualitas gender dan menjadi komunitas yang aman dan nyaman dengan menjalankan pemberian "Pertolongan Pertama Pada Problem Puan / Pria (P3P) #WaktuIndonesiaCurhat" untuk penyuluhan diri.

Masalah isu kekerasan seksual online ini diangkat oleh tim #TEGAR dan berhasil menjadi Top 16 dari Alibaba GET 2020 pada Juni 2020. Pada babak penyisihan menjadi TOP 3 Nasional untuk maju ke World Final pada Agustus 2020. Pada 8 Agustus 2020 pukul 20.08, diluncurkan bubbGUARD - Smart Tool for Online Harassment di Android Play Store. Aplikasi ini mengajak pengguna untuk memulai sebuah kebiasaan baru menjadi netizen, dan mengambil langkah cerdas dalam melawan kekerasan daring.

Hasil survei Perempuan Tagar Tegar ( P#T), 187 responden mengaku langsung menghapuskannya karena jijik 7 persen, takut 2 persen, kesal 11 persan dan merasakan semua emosi itu 80 persen. Padahal, dengan penyimpanan bukti dari semua insiden daring, para penyintas sudah mendapatkan wewenang dan akan lebih terlindungi secara hukum sebelum dihapus secara permanen.

Ketua dan pendiri dari Yayasan #TEGAR Elizabeth Raisa mengatakan bubbGUARD bisa menambah satu kekuatan baru bagi netizen untuk 'DontDeleteBubbIt. "Tahap 3 bubbGUARD dalam pengarsipan setiap insiden kekerasan daring dapat diumumkan via media sosial bubbGUARD agar menjaga anonimitas pelapor sebagai langkah awal dalam budaya berani perlawanan pelecehan," kata Raisa dalam keterangan pers pada awal Agustus 2020.

Advertising
Advertising

Tentu mudah sekali untuk pelaku kekerasan daring membuat akun palsu baru. Bukti kekerasan daring sangat mudah dihapus oleh para perilaku tanpa jejak. Namun kami meminta para penyintas kekerasan daring untuk mengunggah semua bukti. Alasannya agar tim bisa menganalisa gaya bahasa dan pola pelecehan dengan perkembangan sistem AI perlindungan bubbGUARD. "Semakin detil, semakin baik agar kami cara mereka berbicara. Upaya #Tagar untuk mendesain struktur holistic dalam menyikapi kekerasan daring dalam 2 tahun terakhir. Harapannya ada banyak dukungan dari berbagai sumber, karena hidup kita akan semakin bergantung dengan koneksi internet," kata Raisa.

Para ‘Ksatria BubbGUARD’, demikian panggilan supporter gerakan ini antara lain dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Inggris Raya dan Amerika Serikat akan menggaungkan suara mereka untuk mendukung pengambilan dan penyimpanan bukti-bukti kekerasan daring pada aplikasi bubbGUARD. Di Indonesia, bubbGUARD berhasil mengajak Sonya Fatmala, Pemeran dan Istri Wakil Bupati Bandung Barat, Jane Shalimar, Penggiat Sosial dan Sek. Dept. V DPP Partai Demokrat sampai psikolog dan seksolog Zoya Amirin,dan founder Indonesian Women League, Traveloka Product Manager dan salah satu mentor dari Startup Weekend Indonesia, Valencia Gabriella, untuk menyebarluaskan gerakan ini. Ketika ditanya mengapa ia mendukung gerakan dari bubbGUARD ini, Zoya mengatakan karena kita tidak bisa lagi menunggu banyak individu banyak individu terpapar pelecehan baru bertindak. "Dunia online lebih luas dan lebih rentan terhadap pelecehan seksual," kata Zoya.

Valencia mengatakan berkembangnya era digital membuat semakin banyak kesempatan orang untuk melakukan online harassment atau cyber bullying, sehingga makin banyak juga korbannya. "Masalah lainnya, cyber harassment bisa menyebabkan psikologi seseorang terganggu bagi korban," katanya.

Aplikasi bubbGUARD diharapkan bisa mencapai target kampanye seriu laporan kekerasan daring. Raisa yakin bila satu orang berani lapor, yang lain pun akan ikut memulai kebiasaan baru baik ini. "Kami harap bubbGUARD dapat membuat zona digital yang aman dan nyaman serta sarat keberanian ketegaran dan kebersamaan bagi setiap netizen. Kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi? Jadi, jangan klik tombol 'Deket'dulu ya," kata Raisa.

Bagaimana cara bubbGUARD bekerja untuk memberantas KD?
1. Netizen menyimpan semua bukti KD dalam bentuk komentar, percakapan teks, video, atau audio
2. Klik "File A Report" di bubbGUARD. Mengisi formulir sebisa mungkin.
3. Contreng "Let Bubby share" untuk menyetujui bubbGUARD dapat mempublikasikan laporan tersebut via LAPORAN BUBBY secara anonim agar masyarakat luas dapat mengidentifikasi, melapor dan membela diri dari akun pelaku di kemudian hari.

Berita terkait

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

3 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

17 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

2 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

6 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

12 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

13 hari lalu

Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

Surabaya Children Crisis Center menyayangkan terjadinya tidak kekerasan oleh laki-laki tak dikenal terhadap putri komedian Isa Bajaj di Magetan.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

14 hari lalu

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

Kontroversi Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dari pencalonan Gibran sebagai cawapres hingga skandal wanita emas. terakhir dugaan asusila terhadap PPLN

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

16 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

20 hari lalu

Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

Menurut Nikita Mirzani, selama ini ia diam lantaran merasa takut akan mendapatkan penilaian dan tidak akan ada yang percaya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

20 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya