Sekolah Mulai Tatap Muka? Siapkan 3 Tips Ini Untuk Hilangkan Cemas Anak

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 24 Agustus 2020 21:39 WIB

Ilustrasi anak-anak sekolah mengenakan masker saat belajar. REUTERS/Sivaram V

TEMPO.CO, Jakarta - Membantu anak-anak beralih kembali ke rutinitas sekolah tidaklah mudah setelah sekian lama mereka belajar di rumah. Akibat pandemi ini, anak-anak akan terpengaruh, sama seperti mereka juga terkena dampak perang dan bencana alam di masa lalu.

Jadi, apa cara terbaik untuk menangani kembalinya anak-anak ke sekolah? Dikutip dari Psychology Today, Senin 24 Agustus 2020, orang tua harus optimis bahwa anak-anak dapat kembali ke sekolah dengan selamat dan menyesuaikan diri dengan masker, pengetahuan tentang social distancing dan cuci tangan.

Selain itu ada juga 3 kiat penting yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa cemas anak.

  1. Optimisme
    Kita terinspirasi untuk merasa optimis ketika dunia kita memberi kita kepastian bahwa masa depan akan baik. Anak-anak kita membutuhkan rutinitas sekolah jika mereka ingin merasa dunia mereka dapat diprediksi dan aman. Kembali ke rutinitas kehadiran di sekolah dengan harapan waktu tidur dan pekerjaan rumah yang teratur bisa menenangkan anak-anak. Hal itu menggantikan kekacauan dan stres yang mungkin dialami anak dalam beberapa bulan terakhir.

    Orang yang optimis lebih cenderung membangun hubungan. Mereka tidak terlalu cemas. Mereka merasa lebih percaya diri. Itu adalah sifat-sifat yang dibutuhkan anak yang dapat dibangun. Caranya dengan mendorong mereka untuk pergi ke sekolah dan meluangkan sedikit waktu setiap hari untuk mengungkapkan rasa syukur atas apa yang berjalan dengan baik. Ketika anak-anak mengalami hidup yang hari ini lebih baik daripada kemarin, mereka lebih cenderung melawan kecemasan dan depresi.

  2. Buka Komunikasi
    Bicaralah dengan anak-anak tentang kematian. Pastikan mereka memahami sebaik mungkin bahwa semua tindakan pencegahan ini ada untuk membantu orang yang lebih tua atau mereka yang sakit tetap hidup. Buat anak-anak merasa bahwa mereka adalah bagian dari tujuan kolektif. Kami tahu bahwa anak-anak lebih tahan terhadap stres ketika mereka merasa ketidaknyamanan dan penderitaan mereka berkontribusi. Komunikasi terbuka juga berarti memberi tahu anak-anak bahwa kita orang dewasa sedang stres.

    Tidak ada yang salah, dengan berbagi dengan anak-anak kita beberapa dari perjuangan orang tua. Apakah itu masalah keuangan atau tantangan bekerja dari rumah. Semakin banyak berbagi rasa dengan anak, akan memudahkan buah hati berbicara tentang pengalaman aneh mereka saat kembali ke sekolah. Hal itu juga semakin membuat mereka merasa terhubung dengan orang lain dalam keluarga dan komunitas mereka. hal itu tentu saja mengurangi kecemasan mereka.

  3. Peluang
    Anak-anak kita mungkin tidak memiliki akses ke kegiatan olahraga dan pelajaran musik mereka, tetapi mereka masih membutuhkan kesempatan untuk membuat keputusan dan bersinar. Merupakan tanggung jawab orang tua untuk menyediakan cara yang sesuai dengan usia mereka untuk mendapatkan hal-hal yang mereka butuhkan, mulai dari berbagi bakat hingga menjaga hubungan.

    Ketiga strategi ini dapat membantu membendung gelombang kecemasan yang dialami banyak anak. Kita mungkin juga ingin mengakui bahwa tidak semua anak ingin kembali ke sekolah. Maklum, bagi banyak anak, waktu di rumah merupakan pengalaman yang luar biasa, dengan stres yang jauh lebih sedikit secara akademis dan sosial.

    Mereka menikmati memiliki lebih banyak waktu dengan orang tua dan saudara kandung dan rutinitas yang lebih lembut daripada mengikuti begitu banyak rutinitas mingguan anak yang terlalu terprogram.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

23 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

2 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

2 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

2 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

3 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

3 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya