Cara Benar Gunakan Oximeter, WHO Sarankan 3 Hal Ini
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Mitra Tarigan
Kamis, 10 September 2020 16:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Oximeter mulai banyak digunakan di tengah pandemi Covid-19. Sesuai dengan namanya, ini adalah mesin pengukur tingkat oksigen di dalam darah manusia tanpa menimbulkan rasa sakit.
Oximeter sering dianggap bisa mendeteksi Covid-19. Karena virus corona menyerang sistem pernapasan, maka banyak orang menganggap bahwa virus itu bisa menganggu kadar oksigen dalam darah.
Dengan kemampuan mendeteksi kadar oksigen, oximeter dianggap mampu dijadikan alat deteksi dini Covid-19. Pasalnya melansir dari situs Medical News Today, jika hasil oximeter menandakan kadar oksigen seseorang rendah alias kurang dari 90 persen (happy hypoxia), maka orang tersebut dianggap memiliki kemungkinan lebih tinggi terjangkit Covid-19.
Lalu, bagaimana cara tepat menggunakan oximeter agar hasilnya maksimal? Situs WHO menjelaskan bahwa alat ini bisa dipakai di jari tangan atau telinga. Untuk oximeter pada jari, disarankan untuk memilih jari yang ukurannya sesuai dengan jarak antara capit oximeter.
Sedangkan untuk telinga, dipastikan untuk menempatkannya di tengah daun telinga. Jika diposisikan dengan benar, cahaya oximeter pun akan bekerja dengan baik dalam mengukur kadar oksigen secara maksimal.
Terdapat pula beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan oximeter. Pertama, hindari menggunakan cat kuku atau henna. Sebab, warna dari kedua aksesoris tangan itu dipercaya bisa menyerap cahaya yang dipancarkan oximeter sehingga akhirnya mengganggu efektivitasnya dalam mendeteksi kadar oksigen dalam darah.
Kedua, Anda juga harus menghindari paparan cahaya yang berlebih. Misalnya, Anda mengukur kadar oksigen dengan oximeter usai berjemur atau baru melangsungkan kegiatan di luar rumah lainnya. Hal tersebut dapat menurunkan keakuratan hasilnya. Sebaliknya jika Anda tidak terpapar cahaya terang secara langsung, oximeter dapat bekerja dengan baik.
Ketiga, perhatikan juga gerakan Anda. Para ahli mengatakan bahwa terlalu banyak gerak dapat membentuk gelombang dari saat proses deteksi sehingga hasilnya kurang akurat. Untuk itu, pastikan Anda dalam keadaan tenang dan nyaman sebelum menggunakan oximeter.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MEDICALNEWSTODAY | WHO