Mitos Seputar Transplantasi Ginjal, Cek Faktanya

Reporter

Antara

Jumat, 11 September 2020 18:20 WIB

Ilustrasi penyakit ginjal (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sederet mitos masih dipercaya mengenai transplantasi ginjal yang kini ditawarkan sebagai pilihan terapi bagi pasien penyakit gagal ginjal kronik (PGK). Salah satunya hanya bisa dilakukan setelah pasien melakukan cuci darah.

Menurut Pokja Transplantasi Ginjal RSCM, Departemen Urologi FKUI- RSCM, Dr. dr. Nur Rasyid, terapi ini sudah bisa dilakukan sebelum pasien membutuhkan prosedur cuci darah.

"Dari awal sudah bisa dilakukan, bahkan orang yang sudah mengalami gagal ginjal stadium lima, kami harus siapkan untuk hemodialisis atau peritonial dialisis atau transplantasi. Kalau langsung memilih transplantasi, maka angka harapan hidup, kualitas ginjal lebih baik," ujarnya dalam acara re-launching virtual Unit Layanan Transplantasi Ginjal Departemen Urologi FKUIRSCM, Jumat, 11 September 2020.

Mitos lain, transplantasi ginjal berguna hanya untuk pasien yang muda. Padahal, prosedur ini bermanfaat untuk semua pasien, baik tua atau muda. Data statistik dari RSCM menujukkan banyak pasien yang menjalani transplantasi ginjal berusia 60 tahun dan lebih tua asalkan angka harapan hidupnya 10 tahun.

"Jadi, kalau ada usia 70 tahun ditransplantasi, karena dalam keluarga itu orang-orangnya berusia 90, 100 tahun. Maka dia berhak menjadi resipien," tutur Rasyid.

Advertising
Advertising

Soal harga, ada pendapat transplantasi ginjal lebih mahal daripada cuci darah. Menurut Rasyid, biaya yang dikeluarkan satu kali transplantasi sama dengan tiga tahun prosedur hemodialisa. Saat ini, biaya transplantasi yang mencapai Rp 300 juta lalu ditambah hal-hal lain sudah bisa ditanggung BPJS.

"HD (hemodialisa orang Indonesia selama tiga tahun biayanya sama seperti transplantasi satu kali. Biaya yang dikeluarkan BPJS untuk hemodialisa pada tahun 2018 Rp 2,3 triliun, kemudian sepanjang 2015-2017, Rp 44,3 miliar untuk 149 kasus transplantasi," tutur Rasyid.

Mitos lainnya, operasi ginjal prosedur berbahaya. Padahal, transplantasi di era modern termasuk aman. Secara nasional angka keberhasilannya sekitar 95 persen, sementara di RSCM angkanya mencapai 99 persen.

Ada juga pendapat yang mengatakan transplantasi ginjal tidak bisa dilakukan pasien yang sudah lama cuci darah. Faktanya, pasien yang sudah melakukan hemodialisa 5-7 tahun karena mungkin baru tahu ada transplantasi ginjal atau belum dapat donor bisa menjalani transplantasi. Selain itu, ginjal baru pascatransplantasi tidak akan pernah rusak. Pendapat ini salah.

"Kembali lagi, sama. Saat advokasi seorang akan menjadi resipien, bagian psikiatri, hukum akan melihat apakah dia memiliki mentalitas yang baik untuk merawat ginjal yang baru. Apabila tidak, dia tak akan lolos sebagai resipien," kata Rasyid.

Berita terkait

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

4 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

12 hari lalu

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

17 hari lalu

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

34 hari lalu

Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

34 hari lalu

4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

Dalam kebanyakan kasus, batu ginjal terbentuk karena penurunan volume urine atau peningkatan mineral pembentuk batu dalam urine.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

34 hari lalu

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

37 hari lalu

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.

Baca Selengkapnya

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

38 hari lalu

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.

Baca Selengkapnya

Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

38 hari lalu

Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.

Baca Selengkapnya