Pahami Kebutuhan Vitamin C dan D kala Pandemi dan Musim Pancaroba

Reporter

Antara

Sabtu, 26 September 2020 14:36 WIB

Ilustrasi vitamin dan suplemen. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin, terutama C dan D, menjadi sorotan di masa pandemi COVID-19 karena kemampuannya membantu menjaga sistem kekebalan tubuh. Terlebih, di masa pancaroba ini, keduanya juga menjadi bagian dari asupan nutrisi yang tak bisa diabaikan.

"Betul, memang berpengaruh. Vitamin C dan D memang sudah direkomendasikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk diberikan kepada orang yang positif terinfeksi virus COVID-19," kata dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah – Puri Indah, Raissa Edwina Djuanda.

Dari sisi jumlah asupan yang dibutuhkan, antara masing-masing orang bisa berbeda. Salah satunya disesuaikan berat badannya. Menurut Raissa, secara umum orang dengan berat badan lebih rendah atau kecil memerlukan dosis vitamin yang lebih sedikit. Namun hal ini juga ditentukan kondisi kesehatan masing-masing, misalnya apakah dia mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin tertentu atau tidak, usia, wilayah tinggal, dan paparan sinar matahari, khusus vitamin D.

Walau begitu, menurut laman Healthline, rekomendasi jumlah asupan vitamin C untuk dewasa dan anak berusia 4 tahun ke atas yakni melebihi 60 mg per hari. Sementara untuk vitamin D per hari kebanyakan orang sehat memerlukan 10-20 mikrogram (400-800 IU).

Tetapi, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter. Terkait pencegahan COVID-19, pakar kesehatan, seperti dilansir dari laman WebMD, merekomendasikan asupan 200 mg vitamin C harian, sementara untuk vitamin D sekitar 10-25 mikrogram (400-1000 IU) per hari.

Advertising
Advertising

Vitamin C dan D bisa didapatkan dari makanan. Vitamin C, misalnya bisa didapatkan dari jambu biji, kiwi, jeruk, cabai, paprika, brokoli, bayam. Sementara vitamin D dapat diperoleh dari telur, ikan, susu dan bahan makanan yang sudah terfortifikasi, dan jamur. Sumber vitamin D juga bisa berasal dari sinar matahari.

Dalam pengolahan makanan yang mengandung kedua vitamin ini, Raissa menyarankan metode kukus untuk menjaga kandungan vitaminnya. Selain itu, sebaiknya Anda memperhatikan waktu dan suhu memasak.

"Jangan memasak sumber makanan terlalu lama. Perhatikan suhu memasak, jangan terlalu tinggi, dan sebaiknya makanan tersebut tidak dipanaskan berulang kali," tuturnya.

Khusus untuk vitamin C, karena sifatnya larut dalam air, maka makanlah sup atau kuah dari sumber makanan tersebut. Jika mengonsumsi makanan berupa buah, segeralah mengonsumsinya setelah dipotong atau jika Anda menjadikannya bagian dari air infus atau jus, sebaiknya konsumsilah maksimal dalam waktu 2 jam di suhu ruangan.

Lalu, bagaimana dengan suplemen vitamin C dan D? Menurut Raissa, untuk memastikan sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena ini berhubungan dengan kondisi kesehatan masing-masing orang, termasuk berat badan.

Berita terkait

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

4 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

4 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

6 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

7 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

10 hari lalu

Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

Studi menyebutkan kekurangan vitamin D sangat berpengaruh terhadap meningkatnya prevalensi sensitisasi alergen, yang berpotensi eksim

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

11 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

12 hari lalu

Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

Sama-sama diklaim sayuran hijau yang bergizi tinggi, mana yang lebih baik, kale atau bayam? Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

33 hari lalu

Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

Manfaat meminum jus apel tentu tak sesehat memakan buahnya, apalagi jus dalam kemasan. Berikut pendapat pakar diet.

Baca Selengkapnya

Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

40 hari lalu

Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

Salah satu manfaat vitamin E adalah menjaga kelembapan kulit. Namun penting untuk memperhatikan kadarnya agar tidak berdampak negatif pada kulit.

Baca Selengkapnya

Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

46 hari lalu

Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

Selain menyegarkan, timun suri juga dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setelah berpuasa seharian.

Baca Selengkapnya