Dibanding Katun, Masker Berbahan Sutera Dinilai Efektif Cegah Virus Corona

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 11 Oktober 2020 20:42 WIB

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru dari para peneliti di University of Cincinnati menyatakan jika masker berbahan sutera mencegah penyebaran virus corona lebih baik dibandingkan yang berbahan katun. Hal itu akan lebih optimal bila digunakan bersama dengan alat bantu pernapasan.

Dalam analisis tentang jenis kain apa yang terbaik saat membuat masker buatan sendiri, para peneliti mengatakan bahan ini tidak hanya nyaman tetapi juga pemakainya mudah bernapas dan mencegah kelembapan. "Sifat ini yang dibutuhkan dalam memerangi virus di udara," tulis peneliti dilansir dari foxnews.

Mereka juga menyatakan sutera mengandung sifat antimikroba, antibakteri dan antivirus alami, dan bila digunakan dalam konjugasi dengan respirator, hasilnya mirip dengan masker bedah. Hal itu ditulis dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Plos One.

Para peneliti mencatat bahwa banyak petugas kesehatan memakai masker bedah di atas respirator N95 mereka dalam upaya melindungi dan memperpanjang umur N95. Temuan mereka menunjukkan bahwa masker sutera mungkin merupakan alternatif yang sama efektifnya untuk masker bedah dalam skenario ini, karena persediaan masker bedah terbatas, kata mereka.

Lebih khusus lagi, tembaga yang ditemukan dalam sutera terbukti bermanfaat saat menggunakan bahan ini untuk membuat masker wajah. "Tembaga adalah kegemaran besar sekarang. Sutera mengandung tembaga di dalamnya. Ngengat sutera domestik memakan daun mulberry. Mereka memasukkan tembaga dari makanan mereka ke dalam sutera,"

Advertising
Advertising

Patrick Guerra, asisten profesor biologi di Fakultas Seni dan Sains Universitas Cinncanti , mengatakan dalam sebuah pernyataan, mencatat bahwa penelitian sebelumnya telah menunjukkan tembaga memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan virus saat kontak.

Untuk penelitian tersebut, para peneliti menguji kain katun dan poliester bersama dengan beberapa jenis sutera untuk melihat seberapa efektif masing-masing penghalang untuk menolak air, mewakili tetesan pernapasan yang mengandung virus.

Mereka memutuskan bahwa sutera jauh lebih efektif sebagai penahan kelembapan daripada kain lainnya. Mereka menemukan bahwa keduanya menyerap tetesan air dengan cepat. "Kapas memerangkap kelembapan seperti spons, tapi sutera bisa bernapas. Lebih tipis dari kapas dan cepat kering," kata Guerra.

Hipotesis yang sedang berlangsung adalah virus corona ditularkan melalui tetesan pernapasan, lanjutnya. "Jika Anda memakai lapisan sutera, itu akan mencegah tetesan dari menembus dan diserap. Penelitian terbaru oleh peneliti lain juga menemukan bahwa meningkatkan lapisan sutera meningkatkan efisiensi penyaringan. Ini berarti bahan sutera dapat mengusir dan menyaring tetesan. Dan fungsi ini meningkat dengan jumlah lapisan," kata Guerra.

Guerra sekarang mempelajari berapa lama virus penyebab COVID-19, SARS-CoV-2, dapat hidup di sutera dan bahan lainnya. "Sutera telah bersama kami untuk sementara waktu - sejak zaman Jalur Sutra," kata Guerra. "Ini bukan kain baru, namun sekarang kami menemukan semua kegunaan baru untuk itu."

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

4 Januari 2024

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

Rumah sakit di setidaknya empat negara bagian Amerika Serikat menerapkan kembali kewajiban penggunaan masker di tengah meningkatnya kasus COVID-19

Baca Selengkapnya

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

24 Desember 2023

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi bertepatan libur natal dan tahun baru

Baca Selengkapnya

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

22 Desember 2023

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

Salah seorang warga Singapura yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, Covid-19 memang sedang naik di Singapura, tetapi sudah dianggap biasa.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik, PT KAI Belum Wajibkan Penumpang Kereta Api Pakai Masker

21 Desember 2023

Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik, PT KAI Belum Wajibkan Penumpang Kereta Api Pakai Masker

PT KAI belum mewajibkan para pelanggan kereta api mengenakan masker meskipun saat ini kasus positif Covid-19 di Jakarta tengah menanjak.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya