Hari Polio Sedunia, 23 Provinsi di Indonesia Masih Risiko Tinggi Penyakit Polio

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 25 Oktober 2020 00:26 WIB

Ilustrasi anak disuntik. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Vensya Sitohang mengatakan sebenarnya Indonesia sudah bebas dari polio. Namun pemerintah enggan lengah, karena sebenarnya masih ada 23 provinsi di Indonesia yang sangat berisiko tinggi transmisi polio. "Yang berisiko tinggi ada 23 provinsi atau 298 kabupaten/ kota di Indonesia," katanya dalam konferensi pers peringatan Hari Polio Sedunia, Sabtu 24 Oktober 2020. Hari polio sedunia diperingati setiap 24 Oktober.

Ada beberapa faktor beberapa lokasi di Indonesia ini rentang menyebarkan virus polio. Pertama terkait letak geografisnya. Beberapa daerah Indonesia, khususnya Kalimatan Utara berbatasan dengan Sabah, Malaysia. "Sempat ada beberapa kasus polio di Sabah, dan kita tahu masyarakat kita itu melakukan mobilisasi. Jadi kita terus waspada," kata Vensya.

Alasan lainnya adalah pelaksanaan vaksin. Menurut Vensya, ada beberapa daerah di Indonesia yang persentase vaksinnya masih belum lengkap. Kondisi ini ditambah dengan masalah wabah Pandemi COVID-19 yang sempat menghambat pelaksanaan pemberian vaksin ke anak berbagai kalangan. Ditambah lagi dengan semakin banyak orang tua yang enggan ke dokter untuk memberikan anaknya vaksin polio karena di kala COVID-19. Semakin banyak jumlah anak yang tidak divaksin. "Di awal pandemi pada Maret sampai Mei, itu jatuh sekali cakupan imunisasi. Sekarang mulai ada perbaikan pada Mei sampai Agustus. Ini harus bekerja supaya target bisa tercapai," ungkap Vensya.

Data Kementerian kesehatan menunjukkan cakupan nasional vaksin polio baru mencapai 47,1 persen dari target 63,3 persen pada Agustus 2020. Untuk bisa bebas dari wabah polio, Vensya mengatakan cakupan imunisasi polio harus merata dan mencapai minimal 95 persen. "Harus 95 persen supa bisa menciptakan kekebalan kelompok dan juga penguatan surveilans polio lingkungan," ujar Vensya.

Vensya menyatakan Kementerian Kesehatan saat ini tengah memperluas cakupan vaksin polio di seluruh Indonesia. Pemerintah secara bertahap juga mulai meningkatkan dosis vaksin polio untuk meningkatkan efektivitas vaksin dan mengurangi efek samping. "Semuanya harus berjalan rutin kami sudah memberikan petunjuk teknis pendampingan dan surat edaran bahwa imunisasi harus tetap berjalan di masa pandemi dengan protokol kesehatan," tutur Vensya.

Vensya juga mengajak agar setiap orang tua melaporkan kasus lumpuh layuh pada anak berumur kurang dari 15 tahun agar petugas dapat melacak keberadaan virus. Gejala kelumpuhan yang disebabkan oleh virus polio ini meliputi lemas atau layuh dan terjadi mendadak dalam 1-14 hari.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

10 menit lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

11 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya