Awas Penularan COVID-19 lewat Makan Bareng, Simak Kata Epidemiolog

Reporter

Antara

Senin, 26 Oktober 2020 20:05 WIB

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Epidemologi di Riau, dr. Wildan Asfan, mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, khususnya pada acara makan bersama karena berpotensi terjadinya penularan COVID-19.

"Penularan bisa terjadi pada tiga cara, pertama lewat droplet, batuk atau bersin dan sebagainya, atau ngobrol. Dalam kondisi seperti ini kita sedang makan, masker dibuka, tapi jangan ngobrol supaya tidak ada percikan karena saat makan sambil berbicara akan ada percikan yang sampai ke makanan," kata Wildan.

Menurutnya, pada jarak yang dekat saat makan bersama juga perlu diwaspadai, jangan banyak mengobrol, tidak menyentuh yang sudah terkontaminasi, ini jika acara makan di ruangan tertutup, dan ada yang berkumpul, lebih baik pintunya dibuka sehingga konsentrasinya bisa berkurang.

Ia mengatakan walaupun diterapkan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di beberapa daerah, jika tidak mematuhi protokol kesehatan tetap saja penyebaran COVID-19 masihterus terjadi.

"Karena itu, jika perlu dihindari atau masyarakat tetap waspada terhadap penularan COVID-19 dan jangan sampai diabaikan sebab dengan masih banyaknya berkumpul bersama di kafe dan rumah makan potensi penularan COVID-19 cukup besar," jelasnya.

Advertising
Advertising

Ia menyebutkan penyebaran COVID-19 di Riau hampir 20 persennya tertular dari Orang Tanpa Gejala (OTG). Bagi masyarakat yang tidak sadar dan masih abai, maka akan tertular, terutama yang imunnya tidak kuat, akan cepat tertular COVID-19. Namun, dengan #pakaimasker, selalu #cucitangan, serta #jagajarak akan mengurangi tertularnya COVID-19.

Jika diperkirakan dalam suatu ruangan ada 50 orang, di dalamnya ada 10 OTG. "Kita tidak tahu yang mana orangnya. Oleh karena itu, perlu diterapkan perilaku dengan memakai masker dan menganggap semua orang yang ada di dalam ini adalah OTG agar penularan langsung bisa terhindar.

*Konten ini adalah kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

15 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya