WHO Ingatkan Covid-19 Bisa Menyerang Siapa Saja, Termasuk Pemuda

Reporter

Antara

Rabu, 28 Oktober 2020 20:24 WIB

Ilustrasi pemuda dan lansia. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat senior Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Bruce Aylward, mengingatkan COVID-19 salah satu penyakit paling serius yang akan dihadapi dalam hidup dan bisa dialami siapa saja, termasuk kaum muda. Seperti dilansir Time, ia menegaskan walau risiko komplikasi parah atau kematian jauh lebih tinggi pada orang berusia lebih tua dan yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, COVID-19 lebih berbahaya bagi kaum muda daripada yang disadari banyak orang.

Hal senada diungkapkan profesor bedah di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania di Philadelphia, Dr. Lewis Kaplan. Menurutnyaa, bahkan orang-orang yang masih muda dan tidak memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya pun dapat sakit parah.

"Tidak ada populasi yang tidak berisiko," katanya, seperti dilansir NBC News.

Merujuk pada fakta tidak ada satu orang pun bisa kebal terhadap COVID-19, maka para pakar kesehatan merekomendasikan tindakan pencegahan menjadi suatu keharusan agar tak terkena penyakit yang sudah diderita 396.454 orang di Indonesia itu. Tindakan pencegahan ini mencakup protokol kesehatan #pakaimasker, #cucitanganpakaisabun selama 20 detik, serta #jagajarak minimal 1 meter, atau gunakan hand sanitizer, serta hindari jabat tangan dan kerumunan.

Melihat kondisi ini, dr. Nadia Alaydrus tergerak memberikan edukasi yang menyasar anak muda, melalui video di media sosial TikTok. Dia mengatakan, "Ini alasanku terus mengedukasi masyarakat, khususnya di kelompok usia 17-30 tahun untuk tetap mematuhi 3M, jangan sampai merasa tidak berisiko. Aku melalui media TikTok yang naik daun banget bisa buat dance menarik dan orang-orang yang menonton bisa tertarik dan menerapkannya."

Advertising
Advertising

*Artikel ini adalah kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

13 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

20 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya