Bayi Yi Kini Memberi Bukti

Reporter

Editor

Selasa, 14 Oktober 2008 15:40 WIB

bayi Yi
TEMPO Interaktif , Xinxing: Beberapa baju, boneka dan mainan lainnya satu per satu dibakar. Tangis dan tawa kecil yang renyah sudah tidak terdengar lagi dalam keluarga Yi. Kenangan indah yang tertinggal hanyalah foto lucu Yi Kaixuan digendong kakeknya, yang diambil saat tahun baru Cina, Februari lalu.


Sebulan kepedihan belum begitu pudar, datang orang-orang dari dinas kesehatan dengan membawa berita yang mengejutkan. Susu yang mengandung melamin yang menjadi skandal terbesar di Cina kemungkinan yang membunuh bayinya. Akhirnya, Senin (13/10), kasus Yi masuk pengadilan menghadapi perusahaan susu Sanlu.


Yi Kaixuan telah meninggal pada usia enam bulan --tidak diketahui apakah merupakan korban pertama bayi yang meninggal-- akibat susu beracun. Kejadian tragis ini hanya empat bulan sebelum Sanlu group menjadi perusahaan bermasalah karena memproduksi susu beracun.


Advertising
Advertising

“Saya tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi,” ujar Yi Yongsheng. Istrinya, Jiao Hongfang pingsan di kuburan anaknya dan kembali pingsan mendengar berita anaknya mati karena susu formula.


“Terlalu berat bagi dia, dia tidak ingin menghadapi seperti ini lagi,” ujar Yi, lebih tabah.


Sebenarnya susu formula sangat mahal bagi keluarga Yi, yang bekerja sebagai buruh kasar di proyek kontruksi. Pendapatannya US$ 580 atau Rp 5,5 juta per tahun. Yi Kaixuan anak kedua di keluarga Yi, sedangkan yang pertama anak perempuan berusia lima tahun. Cina yang mengatur ketat mengenai kelahiran anak, membuat keluarga ini masih punya kesempatan mempunyai anak kedua untuk mendapat anak laki-laki.


Susu ibu yang sudah tidak bisa mencukupi membuat mereka membeli susu formula yang cukup mahal. Sejak usia dua bulan, bayi Yi menggunakan susu formula, yang iklannya menyehatkan dan Sanlu terkenal punya reputasi yang bagus.


“Memang sedikit murah dibandingkan produk lainnya,” ujar Jiao. Harganya US$ 2.60 atau Rp 26.000 per kaleng untuk tiga-empat hari. Namun pada 20 April, bayinya berhenti menangis dan mempunyai masalah dengan air seninya. Jiao sempat membawa ke klinik tapi mereka tidak menemukan masalahnya.


Kondisi bayi Yi yang semakin memburuk, Yi memutuskan meninggalkan perkejaannya dan membawa anaknya ke rumah sakit di Lanzhou, ibukota provinsi Ganzhu, pada 30 April. Doktor mengatakan, tutur Yi, Mereka tidak pernah menemukan kasus bayi mempunyai banyak batu ginjal dan situasinya sangat kritis.


Untuk pertolongan pertama, Yi harus menebus obat seharga US$145. Setelah begadang semalaman, hari berikutnya keluarga Yi harus menerima kenyataan bahwa anaknya meninggal. “Mengingat dia (anaknya) sungguh menyedihkan,” ujar Yi.



Melalui pengacara Dong Junming, keluarga Yi menuntut Sanlu membayar US$6700 untuk kerugian material dan US$146.000 untuk immaterial. “Sanlu tidak mau membayarnya.” ujar Dong.


Ini merupakan pengadilan pertama kasus bayi yang tewas akiibat susu beracun. Sampai kini empat bayi lainnya meninggal dan 23.000 anak kecil lainnya sakit.


AFP| Nur Haryanto

Berita terkait

Petani Sari Kelapa Keluhkan Penggerebekan Polisi  

21 April 2015

Petani Sari Kelapa Keluhkan Penggerebekan Polisi  

Di Indonesia, amonium sulfat khusus makanan (food grade) tak beredar, sehingga petani memanfaatkan pupuk yang ada kandungan zat itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Ini Mengalahkan Raksasa PepsiCo  

26 Januari 2013

Remaja Ini Mengalahkan Raksasa PepsiCo  

Melalui jejaring sosial petisi online, www.change.org, remaja itu berhasil mengumpulkan tanda tangan sekitar 200 ribu orang untuk menghilangkan bahan BVO.

Baca Selengkapnya

Ribuan Makanan Ringan Impor Ditarik

12 Agustus 2010

Ribuan Makanan Ringan Impor Ditarik

Sejumlah makanan ringan jenis permen dan minuman seperti Simon Coin, Hand Jelly, Jelly Buah, dan Madu Stik ini diketahui tak layak konsumsi karena kemasanya banyak rusak.

Baca Selengkapnya

Cina Temukan Kembali Kasus Susu Mengandung Melamin

8 Februari 2010

Cina Temukan Kembali Kasus Susu Mengandung Melamin

Menurut koran Harian Cina, Senin (8/2), hampir 100 ton bubuk susu tercemar melamin mungkin masih berada di rak toko.

Baca Selengkapnya

Badan POM Awasi Makanan Impor Tak Berizin

4 Februari 2010

Badan POM Awasi Makanan Impor Tak Berizin

"Di saat seperti sekarang ini (Imlek) kan peredaran semakin banyak, BPOM pusat pasti akan membantu daerah untuk melakukan pengawasan di lapangan,"katanya.

Baca Selengkapnya

42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin

1 Juni 2009

42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin

Kebanyakan peralatan yang mengandung melamin itu diimpor dari Cina. Tapi ada juga yang produk lokal.

Baca Selengkapnya

Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati

22 Januari 2009

Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati

Pengadilan di Cina memvonis hukuman mati terhadap seorang pria yang dianggap bersalah membahayakan kesehatan masyarakat terkait skandal susu yang terkontaminasi melamin.

Baca Selengkapnya

Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu

20 Januari 2009

Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu

Peneliti Swiss berhasil mengembangkan teknik lebih cepat untuk mendeteksi produk minuman susu yang mengandung melamin. Sebelumnya butuh waktu 20 sampai 60 menit untuk mendeteksinya.

Baca Selengkapnya

Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin

16 Januari 2009

Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin

Sanlu dan perusahaan lainnya menawarkan kompensasi 200 ribu Yuan atau sekitar Rp 320 juta untuk keluarga yang anak meninggal, 30 ribu Yuan untuk anak yang sakit parah, dan 2.000 Yuan untuk yang sakit ringan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Susu Sanlu Dinyatakan Bangkrut

24 Desember 2008

Pabrik Susu Sanlu Dinyatakan Bangkrut

Melalui pengadilan di Shijiazuang, Provinsi Hebei, pabrik susu Sanlu yang terbukti mengandung melamin dinyatakan bangkrut.

Baca Selengkapnya