Pakar Sebut Jaga Jarak Protokol Kesehatan yang Paling Sulit Dipatuhi

Reporter

Antara

Kamis, 5 November 2020 20:13 WIB

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pakar Satgas COVID-19 Bidang Perubahan Perilaku/Kepala Lembaga Demografi FEB Universitas Indonesia, Turro Wongkaren, mengatakan #jagajarak menjadi protokol kesehatan 3M yang paling sulit diterapkan.

"Sejauh ini kita bersyukur mayoritas masyarakat yang kita pantau dengan aplikasi baru PeduliLindungi sudah melakukan protokol kesehatan dengan baik, tetapi tergantung daerahnya. Dan jika melihat 3M itu yang paling susah diikuti adalah menjaga jarak," katanya dalam bincang wicara "Cegah COVID-19 Pada Orang Dengan Komorbid" di media center Satgas COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis. 5 November 2020.

Penyebabnya protokol kesehatan yang satu itu tidak berkaitan dengan diri sendiri. Kalau #cucitanganpakaisabun secara personal menyadari pentingnya melakukan itu maka orang akan melaksanakannya. Begitu juga dengan #pakaimasker untuk kebaikan sendiri.

Selain itu, menjaga jarak memang tergantung pula pada orang lain, seperti jika pekerjaannya harus menggunakan fasilitas transportasi publik, satu sama lain harus mengerti. Oleh karena itu, ia mengatakan setiap orang harus memahami hal yang sama soal menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

"Tidak cuma penting tapi efektivitasnya paling tinggi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Susahnya, jika secara struktural ada orang di sekitar sehingga sulit menjaga jarak. Orang Indonesia suka menjaga perasaan sehingga jarang secara langsung meminta orang lain untuk jaga jarak.

"Di luar negeri menjaga jarak tidak masalah," tuturnya.

Prinsip 3M, kata dokter spesialis penyakit dalam Candra Wiguna menjadi terpenting harus dijalankan. Orang-orang dengan komorbid karena lebih rentan tertular virus harus bisa lebih ketat menjalankan protokol kesehatan.

Selain itu, ia mengatakan mereka dengan komorbid juga harus bisa mengendalikan penyakitnya tersebut. Kalau dia memang menderita hipertensi harus berkonsultasi dengan dokter dan minum obat penurun tensi sampai target yang diinginkan.

Misalnya seseorang terkena diabetes maka harus bisa mengendalikannya. Begitu juga jika memiliki komorbid penyakit lain, harus konsultasi ke dokternya. Ia mengatakan banyak orang takut ke rumah sakit karena menganggap banyak virus, padahal semua tempat ada virus.

Oleh karena itu, dibuatlah konsultasi telemedicine. Meski tidak bisa melakukan pemeriksaan, terkadang memang hanya perlu untuk menaikkan atau menurunkan dosis obat.

*Konten ini adalah kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Malam Ini Mulai Mudik Lebaran? Begini 5 Tips Aman Berkendara di Jalan Tol Panjang

29 hari lalu

Malam Ini Mulai Mudik Lebaran? Begini 5 Tips Aman Berkendara di Jalan Tol Panjang

Mau berangkat mudik Lebaran via jalan Tol Trans Jawa atau Trans Sumatera? Simak tips berkendara di tol yang berjarak panjang berikut.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

58 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Prof Erlina Burhan Soal Debat Capres Tema Kesehatan: Seriuslah Tangani TBC

4 Februari 2024

Prof Erlina Burhan Soal Debat Capres Tema Kesehatan: Seriuslah Tangani TBC

Debat capres salah satunya mengusung tema kesehatan. Dokter spesialis paru Prof Erlina Burhan mengharapkan pemerintah mendatang serius tangani TBC

Baca Selengkapnya

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

26 Desember 2023

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

Pantauan TEMPO, belum ada imbauan penerapan protokol kesehatan dari pengelola Kota Tua imbas dari meningkatnya kasus positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

20 Desember 2023

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

Protokol kesehatan adalah kunci pencegahan COVID-19 dan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 saat liburan akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

15 Desember 2023

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik.

Baca Selengkapnya

Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

15 Desember 2023

Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

Dinas Kesehatan DKI memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Bertambah Lagi Hari Ini, Total Ada 365

13 Desember 2023

Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Bertambah Lagi Hari Ini, Total Ada 365

Kasus aktif Covid-19 di Jakarta hari ini kembali bertambah. Total kini ada 365 pasien yang terinfeksi virus corona.

Baca Selengkapnya